digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Erinda Pitrania
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Indonesia, yang diapit oleh dua samudra yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, memiliki iklim yang dipengaruhi oleh perubahan Sea Surface Temperature (SST) pada kedua samudra tersebut. Perubahan SST di Samudra Pasifik dikenal sebagai El Niño Southern Oscillation (ENSO), sedangkan di Samudra Hindia dikenal sebagai Indian Ocean Dipole (IOD). Ketika SST di Samudra Pasifik lebih hangat dari rata-rata, fenomena tersebut dikenal sebagai El Niño. Sebaliknya, ketika suhu di bagian barat Samudra Hindia lebih dingin daripada bagian timur, maka disebut sebagai fenomena IOD Positif. El Niño dan IOD Positif dapat menyebabkan kekeringan di Indonesia dengan mengurangi curah hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh independen dari El Niño dan IOD Positif terhadap kekeringan di Indonesia tanpa mempertimbangkan fase dari ENSO/IOD. Metode yang digunakan adalah multiple linear regression untuk mendapatkan nilai koefisien regresi dari variabel El Niño dan IOD Positif kemudian nilai tersebut difilter dengan p-value < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa El Niño secara umum mempengaruhi hampir seluruh wilayah Indonesia, sementara IOD Positif memiliki pengaruh lebih kuat di bagian barat Indonesia. El Niño dan IOD Positif independen menunjukan pengaruh yang lebih meluas ketika periode kekeringan 12 bulan (SPI-12). Pengaruhnya lebih sedikit pada periode kekeringan 3 bulan (SPI-3) dan 6 bulan (SPI-6).