digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - ALLAAM FAADHILAH ZZADITTAQWA
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Peningkatan minat wisata alam di Indonesia menandai pergeseran ke pengalaman wisata yang berfokus pada pelestarian lingkungan dengan tantangan utama yaitu memastikan keberlanjutan ekosistem, sehingga diperkenalkannya konsep ekowisata. Di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Pangandaran memiliki potensi besar sebagai destinasi ekowisata karena dianugerahi dengan keanekaragaman hayati yang tinggi dan keberagaman karakteristik pantai. Salah satu destinasi ekowisata yang telah ada sejak lama adalah Taman Wisata Alam (TWA) Pananjung Pangandaran. Meskipun TWA Pananjung Pangandaran telah berdiri sejak lama, kurangnya inovasi dalam pengelolaan telah menyebabkan kurangnya daya tarik dibandingkan dengan destinasi lain di kawasan tersebut. Dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, TWA Pananjung Pangandaran memiliki potensi untuk menjadi model ekowisata yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal sekaligus melindungi keanekaragaman hayati dan lingkungan alam sekitarnya. Hasil Analisis Daerah Operasi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA) yang dilakukan menunjukkan TWA Pananjung Pangandaran memiliki indeks kelayakan tinggi untuk dikembangkan menjadi objek ekowisata. Potensi ini dapat dicapai dengan strategi yang dirumuskan berdasarkan analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) di mana prioritas utama jatuh kepada pemberdayaan kelompok masyarakat lokal dan kerja sama multi sektor untuk menciptakan, menjalankan, dan mengelola paket wisata tematik yang menggabungkan aspek alam, sejarah, dan religi khas TWA Pananjung Pangandaran agar dapat memberikan pengalaman wisata yang holistik.