digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ni Nyoman Gita Murti
PUBLIC Open In Flip Book Ridha Pratama Rusli

Industri petrokimia merupakan salah satu jenis industri yang berkembang pesat di masa sekarang karena menghasilkan beragam produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Proses-proses industri petrokimia menghasilkan limbah cair dalam jumlah besar yang mengandung beragam kandungan berbahaya seperti logam berat. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode untuk menurunkan kadar logam berat dalam limbah industri petrokimia. Penelitian ini berfokus pada penggunaan metode adsorpsi dalam memisahkan kandungan logam berat yang umum ditemukan dalam limbah industri petrokimia yaitu kromium. Adsorben yang akan digunakan merupakan kombinasi kaolin dan chitosan dalam bentuk kaolin-chitosan beads. Adsorben yang disintesis terlebih dahulu akan dikarakterisasi menggunakan metode FTIR, XRD, SEM, serta BET untuk mengetahui karakteristik fisik dan kimia. Lalu, performa pemisahan adsorben akan diuji dengan menganalisis hasil proses adsorpsi dan regenerasi adsorben sejumlah dua siklus yang dilakukan dengan sistem partaian. Dalam penelitian ini, pengaruh dari komposisi kaolin dan chitosan dalam adsorben dan juga konsentrasi Cr (VI) dalam umpan akan dianalisis terhadap nilai efisiensi penghilangan maupun kapasitas adsorpsi. Dari hasil percobaan, diperoleh bahwa adsorben kaolin-chitosan beads dapat menghilangkan Cr(VI) dalam larutan dengan rentang efisiensi penghilangan 11,85% - 99,56% dan kapasitas adsorpsi berada pada rentang 1,113 sampai 5,047 mg adsorbat per gram adsorben. Komposisi adsorben memberikan pengaruh signifikan terhadap efisiensi penghilangan dan kapasitas adsorpsi dengan adsorben yang memiliki efisiensi penghilangan terbaik adalah adsorben dengan 25% chitosan dan 75% kaolin pada konsentrasi umpan rendah sampai sedang atau 20 – 50 mg/L dan adsorben dengan komposisi 75% chitosan dan 25% kaolin pada konsentrasi umpan tinggi atau 80 mg/L. Pengaruh konsentrasi umpan terhadap performa adsorpsi hanya signifikan pada efisiensi penghilangan dengan efisiensi penghilangan tertinggi yang tercapai saat konsentrasi Cr(VI) dalam umpan bernilai rendah atau 20 mg/L.