digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flip Book Dewi Supryati

Mobile commerce (m-commerce), bentuk khusus dari e-commerce, telah menjadi tren yang berkembang selama beberapa tahun terakhir. M-commerce dapat didefinisikan sebagai pembelian dan penjualan barang dan jasa di jaringan online dengan dukungan perangkat seluler. Pengembangan aplikasi m-commerce sering menghasilkan sistem yang kompleks dengan banyak fitur fungsional di antarmuka pengguna. Namun fitur yang banyak tidak selalu membawa dampak positif dari perspektif pengalaman pengguna terkait dengan Usability (Kemudahpakaian). Kemudahpakaian adalah sejauh mana suatu produk dapat digunakan pengguna tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Tingkat Kemudahpakaian yang tinggi dapat mendorong pelanggan untuk menggunakan aplikasi tersebut secara berkelanjutan, dan mendorong keloyalan pengguna. Atribut pembentuk Kemudahpakaian mencakup atribut fungsional dan nonfungsional. Atribut fungsional mengacu pada kemampuan aplikasi mendukung pencapaian tujuan spesifik. Atribut nonfungsional terkait dengan kualitas sistem dalam mendukung pengalaman pengguna secara keseluruhan. Walaupun kedua jenis atribut ini sangat penting, penelitian yang menggunakan atribut fungsional dan nonfungsional secara bersamaan dalam satu model, sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan membangun model struktural yang menganalisis hubungan atribut fungsional dan nonfungsional secara bersamaan, terhadap nilai Kemudahpakaian dan Continuance usage intention (Niat penggunaan berkelanjutan). Berdasarkan analisis tersebut, penelitian ini merekomendasikan indikator dan atribut fungsional dan nonfungsional yang diprioritaskan untuk diperbaiki. Originalitas dan konstribusi baru dari penelitian ini adalah penggunaan atribut fungsional dan nonfungsional dari aplikasi m-commerce secara bersamaan, dan analisis hubungan Kemudahpakaian dan Niat penggunaan berkelanjutan. ii Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif untuk pengembangan model. Pengembangan model dilakukan dengan studi literatur dan metode kualitatif berupa wawancara untuk pengembangan model penelitian awal menggunakan 11 atribut. Selanjutnya, survei dilakukan kepada 295 responden menggunakan purposive sampling untuk mengidentifikasi persepsi pengguna. Pengujian dan analisis model dilakukan dengan menggunakan pendekatan Part Least Square Structural Equation Modeling (PLS SEM), menggunakan aplikasi Smart PLS 3.3. Selanjutnya, Importance Performance Matrix Analysis digunakan untuk menentukan prioritas pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek nonfungsional yaitu: Produktivitas, Navigasi, Kemampuan belajar, dan Kemampuan mengingat, memiliki efek langsung yang positif terhadap Efisiensi penggunaan aplikasi, memungkinkan pengguna untuk menggunakan fungsinya dengan mudah dan tepat. Faktor fungsional yaitu Konten dan Sekuriti, memiliki efek langsung yang positif, membuat pengguna lebih efektif dalam menggunakan aplikasi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa Kemudahpakaian dan Niat penggunaan berkelanjutan aplikasi m-commerce ditentukan oleh Satisfaction (Kepuasan), Effectiveness (Efektivitas), dan Efficiency (Efisiensi). Atribut Memorability (Kemampuan mengingat), Navigation (Navigasi), dan Content (Konten), serta beberapa indikator terkait, direkomendasikan untuk menjadi prioritas perbaikan. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa atribut fungsional dan nonfungsional dapat digunakan bersamaan dalam pembentukan model struktural yang terkait Kemudahpakaian dan Niat penggunaan berkelanjutan. Implikasi dari penelitian ini adalah rekomendasi bagi pengembang aplikasi m- commerce dalam merancang aplikasi untuk memuaskan dan membantu pengguna menyelesaikan tugas mereka dengan benar. Pendekatan holistik ini memberikan pandangan komprehensif tentang seberapa baik aplikasi m-commerce selaras dengan kebutuhan dan harapan pengguna dan diharapkan dapat meningkatkan Niat- penggunaan-berkelanjutan pengguna. Menimbang beberapa keterbatasan penelitian ini, penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk menambah keragaman dari subjek penelitian dalam hal pengalaman dan keragaman pengguna dalam hal kemahiran teknologi, latar belakang budaya, dan kebutuhan aksesibilitas. Dengan mengakomodasi berbagai perbedaan ini, diharapkan model yang dihasilkan dapat diterapkan secara universal.