digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Fathia Mahira Sjoekri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Diperkirakan urbanisasi dunia akan meningkat menjadi 69% pada tahun 2050 sehingga sistem produksi pangan pada daerah urban akan memainkan peran penting. Pada daerah urban yang memiliki keterbatasan dalam lahan, pertanian berbasis non lahan, seperti hidroponik akan memainkan peran penting dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi masyarakat. Namun, karena tidak semua wilayah perkotaan memiliki akses modal, teknologi, dan energi yang sama maka dibutuhkan pendekatan pertanian hidroponik bersifat pasif dan minim perawatan. Salah satu model tersebut adalah sistem hidroponik Kratky. Pada penelitian ini dilakukan simulasi sistem hidroponik Kratky dengan upaya substitusi, sebagian atau keseluruhan, larutan standar hidroponik (AB mix) menggunakan larutan vermicompost tea yang memungkinkan untuk diproduksi secara mandiri. Sistem ini digunakan untuk budidaya tanaman buncis (Phaseolus vulgaris). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi pertumbuhan dan hasil produksi biomassa tanaman buncis hasil budidaya dengan sistem Kratky. Percobaan dilakukan di screen house ITB Jatinangor dari bulan Agustus hingga November 2023 dengan menggunakan rancangan acak lengkap bagi lima perlakuan dan lima ulangan, yaitu: P1(100% AB-Mix), P2(75% AB-Mix + 25% vermicompost tea), P3 (50% AB-Mix + 50% vermicompost tea), P4 (25% AB-Mix + 75% vermicompost tea), dan P5 (100% vermicompost tea). Parameter pertumbuhan yang diukur meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, dan parameter biomassa berupa jumlah polong dan bobot polong diukur setiap 3 hari sekali hingga 30 hari setelah tanam. Nilai tertinggi untuk pertumbuhan didapatkan pada perlakuan P2 (75% AB-Mix + 25% vermicompost tea) biomassa pada P4 (25% AB-Mix + 75% vermicompost tea). Penelitian ini menunjukkan bahwa buncis dapat dibudidayakan dengan kombinasi AB mix dan vermicompost tea dalam sistem hidroponik Kratky. Perhitungan neraca massa dan energi dari produksi biomassa tanaman bawang daun memiliki neraca massa total sebesar 20456.0212 g/ember/produksi dan heat loss hasil dari pengurangan laju energi input dan laju energi output sebesar 63216.008 kJ/produksi.