digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Wafa Hasna Fathin
PUBLIC Open In Flipbook Devi Rahmattiani

COVER Wafa Hasna Fathin
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Wafa Hasna Fathin
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Wafa Hasna Fathin
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Wafa Hasna Fathin
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Wafa Hasna Fathin
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Wafa Hasna Fathin
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Wafa Hasna Fathin
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan tanaman sayuran dari kelompok kacang- kacangan dengan nilai gizi tinggi untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Penggunaan pupuk kimia sintetis menjadi andalan untuk meningkatkan produksi tanaman buncis. Tantangan yang dihadapi petani saat ini adalah kelangkaan pupuk kimia sintetis dan harganya semakin mahal. Salah satu alternatif pengganti pupuk kimia sintetis adalah biofertilizer mikroalga yang merupakan pupuk hayati dengan mikroorganisme fungsional yang dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh aplikasi biofertilizer mikroalga terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman buncis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2024 – Maret 2025 di Kebun Pendidikan SITH ITB dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 8 ulangan. Perlakuan meliputi pemberian biofertilizer mikroalga Spirulina sp. dengan dosis rekomendasi 2,25 ton/ha (BKa), dan biofertilizer mikroalga Spirulina sp. ditambah pupuk kotoran ayam dengan dosis 2,25 ton/ha : 7,5 ton/ha (BKb). Sebagai kontrol digunakan pemberian pupuk sintetis NPK Mutiara 16:16:16 dengan dosis rekomendasi 0,2 ton/ha (BK). Media tanam yang digunakan merupakan media tanam tanpa tanah, yaitu campuran cocopeat dan pasir malang dengan perbandingan 1:1 (v/v). Parameter yang diukur berupa parameter pertumbuhan dan hasil panen. Kemudian data dianalisis menggunakan IBM SPSS Statistics Data Editor mencakup uji Anova One Way dengan taraf kepercayaan 95% (p<0,05) dan uji lanjut (Duncan) pada data normal serta Uji Non Parametrik (Kruskal-Wallis) pada data yang tidak normal. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan nyata antara kontrol BK dengan perlakuan BKa dan BKb pada sebagian besar parameter pertumbuhan seperti jumlah daun, kadar klorofil daun (mg/cm2), panjang taruk (cm) relative growth rate (g/g/hari) dan absolute growth rate (g/hari). Pada parameter hasil panen terdapat perbedaan nyata antara kontrol BK dengan perlakuan BKa dan BKb yang ditunjukkan oleh jumlah polong, panjang polong (cm), bobot basah polong (g), bobot kering polong (g), dan kadar air polong (%). Perlakuan BKb menunjukkan pertumbuhan terbaik dengan panjang taruk 336,4±54,91 cm, jumlah daun 77±11,72, kadar klorofil daun 0,034±0,004 mg/cm2, relative growth rate 0,057±0,004 g/g/hari, dan absolute growth rate 1,47±0,43 g/hari. Perlakuan BKb juga memberikan hasil panen terbaik dengan jumlah polong 16±3,11, panjang polong 16,36±0,73 cm, bobot basah polong 8,22±0,36 g, bobot kering polong 0,77±0,16 g, dan kadar air 90,7±1,76 % Dari hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa biofertilizer mikroalga Spirulina sp. dengan pupuk kotoran ayam dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen tanaman buncis di media tanam tanpa tanah.