PT. Hutama Karya adalah salah satu perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik
Negara) yang memiliki fokus utama di bidang konstruksi dan pengelolaan
infrastruktur. Divisi yang membawahi proyek infrastruktur adalah divisi sipil
umum. Divisi ini merupakan divisi dengan tingkat rencana paling tinggi diantara
divisi lainnya. Namun, hasil kinerja 2022 menunjukkan bahwa laba pada rencana
masih terdeviasi negatif. Hal ini disebabkan karena beberapa proyek mengalami
kenaikan biaya pada pelaksanaannya. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi
faktor – faktor penyebab kenaikan biaya dan bagaimana faktor tersebut
mempengaruhi kenaikan biaya. Berdasarkan literatur, terdapat enam kelompok
penyebab kenaikan biaya konstruksi yaitu, Teknis, Keuangan, Manajemen, Politis,
Sumberdaya, dan Lingkungan. Sampel yang digunakan adalah 5 proyek
infrastruktur yang mengalami kenaikan biaya pada akhir pelaksanaanya. Penelitian
merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan dua jenis data, data sekunder
dari studi dokumentasi dan data primer dari kuesioner. Data sekunder didapatkan
dari studi pada dokumentasi dan dituangkan kedalam fishbone diagram. Hasil
identifikasi awal kemudian dituangkan dalam kuesioner untuk mengukur Relative
Importance Indices (RII). RII adalah metode untuk menentukan tingkat
kepentingan relatif dari berbagai faktor penyebab kenaikan biaya. Dari hasil analisa
data, didapatkan tingkat kepentingan faktor – faktor tersebut tidak berbeda jauh
kecuali faktor pembebasan lahan. Faktor pembebasan lahan merupakan faktor yang
sangat penting pada 2 jenis proyek, yaitu jalan dan bangunan air. Hal tersebut
disebabkan kedua jenis proyek ini sama – sama melibatkan lahan pelaksanaan yang
panjang atau luas.