Akses universal terhadap air bersih, sanitasi, dan higiene atau water, sanitation, and
hygiene (WASH) adalah hak dasar manusia yang mencerminkan kesejahteraan
hidupnya. Namun masih ada kesenjangan akses terhadap WASH di Indonesia, di
antaranya dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, dan perilaku sanitasi. Di
perkotaan, kemiskinan perkotaan atau urban poverty memperparah kesenjangan
akses terhadap WASH, di mana masyarakat miskin perkotaan rentan terhadap
fasilitas sanitasi yang tidak layak akibat keterbatasan ekonomi dan pengetahuan. Di
Kecamatan Bandung Wetan yang berlokasi di tengah Kota Bandung masih
ditemukan kondisi tersebut dimana terdapat kelompok berpenghasilan rendah
rentan terhadap pemenuhan sanitasi yang layak. Indeks sanitasi merupakan
instrumen evaluasi sistem sanitasi di suatu komunitas. Analisis indeks sanitasi
dilakukan melalui analisis faktor eksploratori. Variabel penyusun indeks dibangun
oleh 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Hasil analisis
menunjukkan bahwa indeks sanitasi di Kecamatan Bandung Wetan berdasarkan
bobot secara berturut-turut dibangun oleh faktor Penggunaan Air Bersih,
Kesejahteraan Rumah Tangga, Prevalensi Rendah Penyakit Berbasis Lingkungan,
User Interface Tinja, dan Penanganan Akhir Limbah Domestik dengan nilai indeks
sanitasi tertinggi terdapat di Kelurahan Citarum. Hasil analisis SWOT
menunjukkan bahwa strategi peningkatan sanitasi layak di Kecamatan Bandung
Wetan disarankan menggunakan strategi diversifikasi yaitu memanfaatkan
kekuatan internal untuk menghadapi ancaman eksternal.