Perilaku sanitasi, salah satunya perilaku pemanfaatan fasilitas sanitasi yang baik
merupakan salah satu upaya dalam peningkatan kualitas kesehatan. Terdapat
perbedaan perilaku pemanfaatan fasilitas sanitasi di Ciwalengke, yaitu perbedaan
penggunaan toilet pribadi dan MCK komunal oleh masyarakat. Salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi perbedaan perilaku penggunaan tersebut adalah faktor
psikososial individu. Untuk mengetahui perbedaan faktor psikososial berdasarkan
kepemilikan fasilitas sanitasi, dilakukan analisis deskriptif berupa analisis
kecenderungan sentral, variabilitas, dan bentuk data pada dua kelompok
kepemilikan MCK. Selain itu, untuk mengetahui faktor psikososial yang
mempengaruhi perilaku tersebut, dilakukan analisis hubungan faktor psikososial
dan perilaku pemanfaatan fasilitas sanitasi. Dengan menggunakan kerangka kerja
RANAS (risk, attitude, norm, ability, and self regulation) sebagai alat ukur faktor
psikososial yang kemudian dianalisis dengan principal componen analysis (PCA)
lalu diregresi dengan teknik bootstrapping untuk melihat pengaruh faktor
psikososial dalam pembentukan perilaku pemanfaatan fasilitas sanitasi.
Berdasarkan analisis deskriptif, didapatkan perbedaan faktor sikap, norma,
pengendalian diri pada dua kelompok kepemilikan MCK. Berdasarkan hasil regresi,
faktor psikososial RANAS dapat menjelaskan perilaku pemanfaatan fasilitas
sanitasi sebanyak 43,5% (R2 = 0,435).