digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Chlorella vulgaris merupakan salah satu spesies mikroalga yang menjadi produsen lipid karena memiliki sifat adaptabilitas dan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Pada akhir abad ke-20 penelitian terhadap lipid mikroalga meningkat, dan ditemukan bahwa lipid mikroalga dapat digunakan sebagai alternatif bahan baku produk di berbagai sektor industri seperti kesehatan, pangan, energi, dan pakan. Produktivitas lipid mikroalga bergantung pada kondisi kultivasi mikroalga itu sendiri. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian stres pada kultivasi mikroalga dapat menginduksi pembentukan lipid yang lebih optimum, salah satunya berupa cekaman salinitas. Pemberian stres salinitas diketahui dapat mengakibatkan stres osmotik dan oksidatif pada sel mikroalga yang menimbulkan akumulasi lipid mikroalga yang lebih tinggi (21,40% b/b – 56,42% b/b). Oleh karena itu, strategi peningkatan produksi lipid mikroalga dapat dilakukan dengan stres salinitas melalui kultivasi satu tahap dan dilanjutkan dengan penambahan stres nutrisi pada tahap kedua. Penelitian ini diawali dengan 10% v/v inokulum awal Chlorella vulgaris dengan kepadatan sel 107 sel/mL dikultivasi menggunakan botol kultur 1 L bervolume total kultur 800 mL. Kondisi kultivasi berupa laju aerasi 1,5 vvm, fotoperiode 16:8 jam (terang:gelap), dan pH awal 8,5. Kultivasi dua tahap dimulai dengan pemberian stress salinitas yang diperoleh dengan menambahkan variasi konsentrasi NaCl sebesar 2,5% b/v, 5% b/v, dan 7,5% b/v pada medium pupuk Nutri-Comp D dan pupuk SP-36 (0,72 g/L). Nilai fraksi lipid tertinggi didapatkan adalah sebesar 48,52 ± 0,29 %b/b dan total lipid tertinggi sebesar 603,03 ± 0,004 mg/L, produktivitas biomassa tertinggi sebesar 56,49 ± mg/L serta produktivitas lipid tertinggi sebesar 27,41 ± 0,0001 mg/L/hari yang didapatkan melalui variasi konsentrasi NaCl 2,5%