Chlorella vulgaris merupakan salah satu spesies mikroalga yang menjadi produsen lipid karena
memiliki sifat adaptabilitas dan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Pada akhir abad ke-20
penelitian terhadap lipid mikroalga meningkat, dan ditemukan bahwa lipid mikroalga dapat
digunakan sebagai alternatif bahan baku produk di berbagai sektor industri seperti kesehatan,
pangan, energi, dan pakan. Produktivitas lipid mikroalga bergantung pada kondisi kultivasi
mikroalga itu sendiri. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian stres pada kultivasi
mikroalga dapat menginduksi pembentukan lipid yang lebih optimum, salah satunya berupa
cekaman salinitas. Pemberian stres salinitas diketahui dapat mengakibatkan stres osmotik dan
oksidatif pada sel mikroalga yang menimbulkan akumulasi lipid mikroalga yang lebih tinggi
(21,40% b/b – 56,42% b/b). Oleh karena itu, strategi peningkatan produksi lipid mikroalga dapat
dilakukan dengan stres salinitas melalui kultivasi satu tahap dan dilanjutkan dengan
penambahan stres nutrisi pada tahap kedua. Penelitian ini diawali dengan 10% v/v inokulum
awal Chlorella vulgaris dengan kepadatan sel 107 sel/mL dikultivasi menggunakan botol kultur
1 L bervolume total kultur 800 mL. Kondisi kultivasi berupa laju aerasi 1,5 vvm, fotoperiode
16:8 jam (terang:gelap), dan pH awal 8,5. Kultivasi dua tahap dimulai dengan pemberian stress
salinitas yang diperoleh dengan menambahkan variasi konsentrasi NaCl sebesar 2,5% b/v, 5%
b/v, dan 7,5% b/v pada medium pupuk Nutri-Comp D dan pupuk SP-36 (0,72 g/L). Nilai fraksi
lipid tertinggi didapatkan adalah sebesar 48,52 ± 0,29 %b/b dan total lipid tertinggi sebesar
603,03 ± 0,004 mg/L, produktivitas biomassa tertinggi sebesar 56,49 ± mg/L serta
produktivitas lipid tertinggi sebesar 27,41 ± 0,0001 mg/L/hari yang didapatkan melalui variasi
konsentrasi NaCl 2,5%