ABSTRAK Miftahul Jannah
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Tatanan tektonik Indonesia membuat negara ini memiliki risiko kejadian gempa bumi yang
tinggi. Dari data yang dirilis USGS, setidaknya telah terjadi 5072 gempa bumi dalam rentang
2020 – 2022. Bencana gempa bumi di Indonesia dikategorikan sebagai bencana yang
memberikan kerugian signifikan. Dengan keadaan ini, mitigasi adalah upaya yang krusial
untuk dilakukan. Salah satu upaya mitigasi yang dapat dilakukan adalah melakukan pemodelan
sumber gempa bumi sesar menggunakan metode Probabilistic Seismic Hazard Assessment
(PSHA). Data laju gerak (slip-rate) sesar yang diperoleh dari perata-rataan nilai laju gerak sesar
geologi dan geodesi adalah salah satu data masukan yang diperlukan untuk membuat model
PSHA. Sayangnya, sekitar 60% dari sesar di Indonesia belum memiliki nilai laju gerak sesar
geologi dan/atau geodesi. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh dan menganalisis
nilai laju gerak sesar yang belum diobservasi secara geologi dan/atau geodesi. Penelitian
dilakukan dengan mengaplikasikan persamaan-persamaan yang berkaitan dengan earthquakescaling relationship. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Peta Sumber dan
Bahaya Gempa Indonesia (PuSGeN) Tahun 2017.
Dari pengolahan data yang dilakukan, didapatkan rentang nilai magnitudo dan laju sesar di
Indonesia. Rentang nilai magnitudo momen sesar di Indonesia berturut-turut dari data
PuSGeN, hasil perhitungan dengan formula Cheng dkk., dan hasil perhitungan dengan formula
Gunawan: 6.1 – 8.2; 5.8 – 8.2; dan 6.3 – 8.0. Berikutnya, nilai laju gerak sesar di Indonesia
berturut-turut dari data PuSGeN, hasil perhitungan dengan formula Cheng dkk., dan hasil
perhitungan dengan formula Gunawan berada pada rentang: 0.05 – 35.00; 0.05 – 22.87; dan
0.05 – 19.98. Selisih antara ketiga jenis magnitudo momen tidak terlalu signifikan dengan nilai
selisih tertinggi 1.4, sedangkan selisih antara ketiga jenis laju gerak cukup signifikan dengan
nilai selisih tertinggi 34.92. Adapun nilai magnitudo momen dan laju gerak hasil perhitungan
menggunakan metode Cheng dkk. dan Gunawan memiliki tingkat kemiripan paling tinggi.