digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER ADE SURYA PUTRA
PUBLIC Open In Flip Book Devi Septia Nurul

BAB1 ADE SURYA PUTRA
PUBLIC Open In Flip Book Devi Septia Nurul

BAB2 ADE SURYA PUTRA
PUBLIC Open In Flip Book Devi Septia Nurul

BAB3 ADE SURYA PUTRA
PUBLIC Open In Flip Book Devi Septia Nurul

BAB4 ADE SURYA PUTRA
PUBLIC Open In Flip Book Devi Septia Nurul

BAB5 ADE SURYA PUTRA
PUBLIC Open In Flip Book Devi Septia Nurul

PUSTAKA ADE SURYA PUTRA
PUBLIC Open In Flip Book Devi Septia Nurul

Potensi bahaya seismik di Sesar Sumatera telah disorot sebagai konsekuensi setelah deretan gempa megathrust di zona subduksi (2004 ????????9.2 Sumatera-Andaman, 2005 ????????8.6 Nias-Simeulue, dan 2007 ????????8.4 Bengkulu). Bahkan pada peta bahaya gempa Indonesia 2017, terjadi peningkatam bahaya resiko secara lokal didekat sesar kerak aktif, termasuk sesar dengan multi-segmen seperti Sesar Sumatera. Segmentasi di Sesar Sumatera telah diusulkan melalui berbagai pengamatan seperti dengan geologis diskontinuitas struktural, menggunakan analisis fraktal serta dan melalui seismisitas menggunakan pengelompokan kegempaan. Dalam penelitian ini kami menambahkan analisa terhadap sumber gempa dengan mengelompokkan setiap perubahan spasial nilai-b di sepanjang Sesar Sumatera yang diestimasi dengan analisis kemungkinan maksimum untuk mewakili karakterisasi kegempaan di tiap kelompok. Kami memetakan analisis spasial nilai-b menggunakan katalog 681 gempa dangkal dengan magnitudo momen (????????) antara ????????3.0 dan ????????5.6 dengan kesalahan standar (????????????) ±0.21, diperkirakan dengan menerapkan metode analisis spektral. Kami mendapatkan rata-rata nilai-b di sepanjang SFZ cukup rendah di 0.9 dengan kesalahan rata-rata (?????????) ±0.031. Nilai-b terendah (b = 0.74) yang diamati di Sumatera bagian utara (S1) dan nilai-b tertinggi (b = 1.39) berada di Sumatera bagian tengah (S5). Kami menganalisis pola perubahan nilai-b secara spasial menuju distribusi kegempaan. Berdasarkan perubahan nilai-b, kami memperoleh SFZ yang dibagi menjadi 15 zona sumber gempa menggambarkan pola cluster seismogenik dan heterogenitas nilai-b. Hasil ini menambahkan penjelasan mengenai potensial bahaya seismik di sepanjang segmen SFZ.