digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Komitmen organisasi sangat penting kaitannya dengan keberlanjutan startup. Terutama startup yang didirikan saat masih dalam masa perkuliahan oleh mahasiswa. Studi ini mempelajari bagaimana kondisi komitmen organisasi di Mengasihi setelah hampir tiga tahun berdiri dan memahami keputusan anggota tim Mengasihi setelah kelulusan. Mengasihi sendiri adalah sebuah startup yang bergerak pada bidang healthcare ibu dan anak untuk tercapainya generasi emas Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD). Wawancara mendalam menggunakan pertanyaan tipe semi-struktur yang dilakukan untuk memahami pandangan anggota terhadap komitmen organisasi Mengasihi. Sementara itu, FGD digunakan untuk mengkonfirmasi hasil wawancara dan mendiskusikan keputusan keberlanjutan Mengasihi. Hasilnya, komitmen organisasi Mengasihi terbagi dua periode rentang waktu: saat ini dan masa lalu. Pada periode baru, Mengasihi menunjukan perkembangan yang pesat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan komponen komitmen organisasi Meyer dan Allen (1991). Komitmen organisasi afektif Mengasihi sangat tinggi, hal ini menunjukan keterikatan hubungan yang kuat. Lalu ada komitmen normatif di posisi kedua, dan terakhir komitmen kontinyu. Berdasarkan hasil wawancara dan kesepakatan bersama di FGD, didorong oleh komitmen afektif dan normatif yang memberikan dampak positif, anggota memilih untuk melanjutkan Mengasihi dengan beberapa syarat. Mereka diberikan kesempatan untuk belajar dan memulai karir di bidang yang lebih profesional, namun Mengasihi perlu menawarkan insentif atau kompensasi untuk meningkatkan komitmen berkelanjutan yang rendah. Tantangan utama setelah keputusan ini mencakup strategi transisi untuk menjaga motivasi, mengelola beban kerja setelah kelulusan. Temuan ini menekankan pentingnya komitmen organisasi dalam keberlanjutan jangka panjang Mengasihi untuk menciptakan startup yang sehat dan menguntungkan.