digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_ARYA ADIYATMA AFRIZAL
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Kegiatan pertambangan terbuka akan membuka lapisan tanah atas dan juga mengurangi kerapatan vegetasi yang dapat menjadi penyebab meningkatnya laju erosi. Fenomena ini dapat mempengaruhi kualitas air tambang akibat dari terlepasnya partikel tanah yang terbawa oleh air limpasan pada kondisi hujan. Sangat penting untuk bisa memprediksi laju erosi dan juga besarnya debit limpasan. RUSLE-SDR merupakan salah satu metode yang digunakan untuk memprediksi besarnya laju erosi dan sediment yield pada outlet dari catchment area. Laju erosi yang didapatkan bervariasi mulai dari 319.12 ton/tahun hingga 1995.94 ton/tahun. Pengaruh utama laju erosi dari wilayah studi adalah kondisi topografi yang dianalisis melalui uji sensitivitas dengan persentase sensitivitas untuk faktor LS dan P berturut-turut adalah 41.67% dan 41.18%. Selain itu, laju erosi berkontribusi dan mempunyai korelasi terhadap konsentrasi TSS serta Cr6+ dengan nilai rata-rata koefisien determinasi (R2 ) berturut-turut adalah 0.173 dan 0.716. Kecilnya nilai koefisien determinasi ini disebabkan pengukuran TSS akan lebih representatif jika menggunakan perhitungan beban dibandingkan konsentrasi, yang dibuktikan dengan peningkatan nilai R2 dari beban TSS terhadap sediment yield menjadi 0.379. Penelitian ini berguna untuk menentukan pengelolaan erosi yang tepat agar dapat mengurangi beban air tambang di sistem pengolahan dan pengelolaan air tambang yang berkelanjutan.