Kelainan celah bibir dan/atau langit-langit mulut merupakan kejadian cacat bawaan
lahir yang terjadi di seluruh dunia termasuk Kota Bandung yang menempati prevalensi
tertinggi ketiga di Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh logam
berat dalam makanan pada kejadian kelainan celah bibir dan/atau langit- langit mulut
di Kota Bandung. Analisis kandungan logam berat dalam 90 sampel makanan dari total
30 responden di 6 kecamatan dilakukan dengan menggunakan ICP-OES (Inductively
Coupled Plasma-Optical Emission Spectrometry). Hasil analisis korelasi Spearman
menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kandungan logam berat dalam
nasi, ayam, dan sayur dengan kejadian ini (p > 0,05) dan menunjukkan korelasi yang
sangat rendah. Namun, beberapa sampel menunjukkan kandungan logam berat yang
melebihi baku mutu yang telah ditetapkan pada peraturan nasional dan internasional.
Terdapat 3 responden kasus dan 5 responden kontrol yang memiliki nilai Hazard Index
(HI) bernilai ? 1 sehingga menunjukan risiko non-karsinogenik yang signifikan.
Kelainan celah bibir dan/atau langit-langit mulut merupakan penyakit yang bersifat
etiologi multifaktorial sehingga terdapat kemungkinan faktor lingkungan lain yang
lebih berpengaruh terhadap terjadinya kelainan ini.