digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tingkat pencemaran air akibat dari limbah yang tidak diolah dengan sempurna meningkat seiring dengan perkembangan industri. Berdasarkan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2021, dinyatakan bahwa 59% sungai di Indonesia yang berada dalam kondisi tercemar berat. Mayoritas penyumbang limbah terbesar berasal dari industri terutama industri nonmigas yang mengalami perkembangan 4,83% pada triwulan III tahun 2022 (Kemenperin, 2022). Apabila terus dibiarkan, hal ini akan berdampak buruk bagi lingkungan dan kehidupan makhluk hidup di sekitarnya. Sebagai solusi dari masalah tersebut digunakan teknologi alternatif yang memanfaatkan mikroalga yang dikenal sebagai Photosynthetic Microbial Fuel Cell (PSMFC). Mikroalga digunakan sebagai penghasil oksigen pada bagian katoda melalui fotosintesis. Optimasi dari PSMFC terus dilakukan dengan melakukan pengujian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja PSMFC. Pada penelitian ini, dilakukan variasi terhadap jenis air limbah dan intensitas penyinaran untuk meningkatkan performa dari PSMFC. Analisis terhadap nilai Open Circuit Potential (OCV), Electron Impedance Spectroscpoy (EIS), kurva I-V-P dilakukan untuk mengevaluasi kinerja PSMFC. Selain itu, juga akan dilakukan uji menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) untuk mengetahui karakteristik dari mikroba yang digunakan.