Perpustakaan Digital ITB

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) didukung oleh pemerintah Indonesia untuk berkembang melalui transformasi digital sebagai salah satu pemain terbesar dalam perekonomian Indonesia. Namun, banyak UMKM yang kesulitan untuk tumbuh secara optimal karena ketidakmerataan informasi dan edukasi mengenai bisnis dan transformasi digital. Penyedia jasa desain bertujuan untuk membantu UMKM memaksimalkan potensi mereka melalui branding dan pemasaran digital yang efektif. Namun, penyedia jasa desain pun menghadapi tantangan, termasuk ketidakefisienan dalam model bisnis dan kurangnya akuisisi dan retensi pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan rekomendasi terkait inovasi model bisnis dengan mengevaluasi model bisnis penyedia jasa desain saat ini dan mengembangkan strategi yang sesuai dengan kondisi industri saat ini. Dengan menggunakan Business Model Framework oleh Chu (2017) dan Ten Types of Innovation oleh Doblin (2013), penelitian ini mengidentifikasi area-area yang harus dievaluasi, dikembangkan, dan diinovasikan. Metodologi yang digunakan meliputi (1) focus group discussion dengan tim internal penyedia jasa desain untuk mengungkap isu-isu dari perspektif internal dan (2) wawancara dengan persona konsumen dari penyedia jasa desain, yang meliputi sepuluh calon konsumen dan konsumen lama untuk memahami perspektif eksternal. Kemudian, data dianalisis dengan menggunakan analisis tematik, open coding, dan pattern coding, yang diikuti dengan triangulasi untuk memastikan validitasnya. Hasil temuan menunjukkan bahwa model bisnis yang ada saat ini tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Selain itu, tingkat pemahaman teknologi yang berbeda-beda di kalangan UMKM memengaruhi keputusan pembelian mereka terhadap layanan desain. Oleh karena itu, evaluasi dan peningkatan model bisnis yang berkelanjutan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan target pasar. Penyedia jasa desain juga perlu memahami keberagaman jenis UMKM untuk menyesuaikan penawaran mereka secara efektif.