digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Dewi Supryati

Kelelahan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kecelakaan di perkeretaapian. Kajian mengenai kelelahan saat mengoperasikan kereta api di Indonesia masih sangat minim, terutama pada pengoperasian kereta barang. Kereta barang merupakan tulang punggung perkeretaapian di Indonesia karena pendapatannya yang sangat besar. Namun demikian, pemahaman tentang karakteristik pekerjaan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan masih belum diketahui. Pemahaman yang baik mengenai sistem pengoperasian kereta barang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat membantu dalam merancang strategi mitigasi yang efektif. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang mengakibatkan terjadinya kelelahan serta bagaimana strategi mitigasinya. Tujuan penelitian ini dicapai melalui tiga studi penelitian, yaitu studi pendahuluan, kajian lapangan, dan eksperimen laboratorium. Temuan dari ketiga studi akan digunakan untuk merancang strategi mitigasi. Studi pendahuluan dilakukan untuk memahami karakteristik operasional pengoperasian kereta barang dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan penyebaran kuesioner, kajian dokumen, dan observasi lapangan. Hasil ketiga kegiatan tersebut digunakan untuk studi ke-2 dan ke-3. Sejumlah temuan diketahui beririsan dengan temuan pada kegiatan lainnya, yaitu temuan terkait durasi kerja yang panjang, durasi istirahat kurang optimal, dan kenyamanan serta keamanan Griya Karya. Selain itu, pada studi ini juga ditemui adanya fenomena split sleep yang disebabkan karena irregularitas pekerjaan. Pengaruh dari split sleep ini dikaji pada studi ke-3. Studi ke-2 dilakukan untuk memahami profil kelelahan masinis selama mengoperasikan kereta barang, tingkat kelelahan selama mengoperasikan kereta barang, serta bagaimana korelasi antar indikator kelelahan saat pengukuran di lapangan. Pengukuran yang dilakukan meliputi pengukuran terhadap indikator okular (video kamera) dan pengisian kuesioner kelelahan (KSS dan VAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kelelahan saat mengoperasikan kereta barang adalah linier dan kubik. Shift kerja, waktu mengoperasikan kereta, serta jenis KA ditemui berhubungan signifikan dengan kelelahan. Selain itu, sejumlah parameter okular ditemui berkorelasi cukup kuat dengan indikator subjektif, yaitu blink duration (BD), closed phase (CDP), microsleep per minute (MPM), dan PERCLOS. ii Eksperimen laboratorium yang dilakukan pada studi ke-3 bertujuan untuk memahami bagaimana fenomena split-sleep mempengaruhi kelelahan. Studi ini dilatarbelakangi adanya temuan bahwa masinis memanfaatkan waktu tunggu keberangkatan di Griya Karya dengan tidur (temuan di alur dinas dan wawancara sub tema 1.3). Aktivitas ini masih perlu dikaji lebih jauh bagaimana dampaknya terhadap tingkat kelelahan. Pengukuran yang dilakukan meliputi pengukuran terhadap indikator okular, gelombang otak, performansi, serta kuesioner KSS dan VAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengoperasian kereta api bersifat kompleks dan irregular. Pada kajian eksperimen laboratorium diketahui bahwa split-sleep dan waktu ditemui mempengaruhi kelelahan secara signifikan. Selain itu, hasil uji korelasi menunjukkan bahwa perlunya kajian lanjutan yang membahas mengenai SAT.