digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Alvin
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia menghasilkan banyak limbah berupa darah sapi dan kotoran ayam. Kedua limbah tersebut sangat merusak lingkungan dan jumlahnya sangat besar. Darah sapi dan kotoran ayam dapat dibiokonversi menjadi pupuk organik limbah maggot. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian pupuk organik limbah maggot dari substrat darah sapi dan feses ayam terhadap kangkung. Menentukan dosis pupuk organik limbah maggot yang optimum dari substrat darah sapi dan kotoran ayam untuk mendukung pertumbuhan dan hasil kangkung. Pupuk organik limbah maggot dibuat terlebih dahulu di biopond dengan mencampurkan 3kg darah sapi, 16,8kg feses ayam, 200ml EM4, dan 2g/biopond maggot berumur 7 hari, kemudian menunggu hingga substrat berubah menjadi pupuk. Kangkung dibudidayakan dalam polibag berukuran 20 x 30 cm selama 24 hari. Tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, volume akar, jumlah cabang, bobot segar, dan bobot kering diamati dan dikumpulkan. Data diolah dengan uji ANOVA dan uji Tukey. Dapat disimpulkan bahwa dosis pupuk organik limbah maggot berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil kangkung dan dosis 15,31kg merupakan dosis terbaik untuk rata-rata pertumbuhan dan hasil yang optimal.