digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Rizka Kalsani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Tingginya biaya pakan, mencapai lebih dari 60% harga pokok produksi ayam, serta ketergantungan terhadap bahan baku protein impor mendorong perlunya alternatif sumber protein lokal yang lebih berkelanjutan. Prepupa BSF (Hermetia illucens) menjadi kandidat solusi karena efisiensi biokonversi dan kandungan proteinnya. Prepupa BSF memiliki kadar air tinggi, rentan terhadap kerusakan mikrobiologis dan enzimatik. Pengeringan menjadi tahapan penting pengolahan prepupa BSF sebagai bahan baku sumber protein. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan protein, komposisi proksimat prepupa BSF dan menentukan metode pengeringan terbaik untuk menghasilkan tepung prepupa BSF sebagai bahan baku pakan sesuai standar mutu pakan. Larva BSF yang diberi pakan sisa makanan dipanen pada tahap prepupa (usia 21 hari), diberi perlakuan pengeringan sangrai dengan pasir, sangrai tanpa pasir, oven dan tanpa pengeringan sebagai kontrol. Prepupa kering dianalisis kadar proteinnya dengan menggunakan metode Lowry dan dihitung kadar airnya. Hasil uji dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan uji lanjut Tukey HSD. Hasil penelitian menunjukkan kadar protein perlakuan tanpa pengeringan 48,77±4,75% bahan kering (BK), Oven 44.02±2.81% BK, Sangrai tanpa pasir 43.75±4.83% BK, dan sangrai dengan pasir 19.19±0.84% BK. Uji statistik menunjukkan metode pengeringan berpengaruh nyata terhadap kadar protein prepupa BSF yang diberi pakan sisa restoran. Kesimpulan dari penelitian ini metode pengeringan berpengaruh nyata terhadap kandungan protein prepupa BSF yang diberi pakan sisa restoran. Perlakuan oven dan sangrai tanpa pasir yang memiliki kadar protein tinggi dan kualitas nutrisi seimbang. Aman digunakan sebagai bahan baku pakan sesuai standar mutu pakan.