digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Albert Louis Abstrak
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Papua merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia dan terletak pada pertemuan antara dua lempeng tektonik, yaitu Lempeng Pasifik dan Lempeng Indo-Australia. Hal ini mengakibatkan Papua rentan terhadap bencana gempa bumi yang dapat mengakibatkan risiko korban jiwa dan juga risiko kerugian finansial. Untuk meminimalisir dampak terjadinya kerugian finansial akibat bencana gempa bumi, dapat digunakan instrumen asuransi dan reasuransi gempa bumi. Di dalam Tugas Akhir ini, dibahas tentang skema asuransi/reasuransi Excess-of-Loss menggunakan Earthquake Catastrophe (CAT) Model. Suatu CAT Model terdiri dari 4 modul, yaitu: Hazard, Inventory, Vulnerability, dan Loss Modules. Di dalam Tugas Akhir ini, retensi optimal dari skema reasuransi Excess of Loss ditentukan dengan cara meminimumkan Value-at-Risk dari suatu peubah acak Kerugian Finansial Total yang dialami suatu perusahaan asuransi. Premi risiko reasuransi ditentukan menggunakan Expected Value Premium Principle. Data yang digunakan sebagai studi kasus adalah data Average Annual Loss akibat gempa bumi tektonik di 6 Kota/Kabupaten di Papua, yaitu: Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Mimika, Kabupaten Nabire, dan Kota Sorong. Dilakukan beberapa skenario penentuan retensi optimal berdasarkan 4 asumsi distribusi peluang untuk Kerugian Finansial Agregat, yaitu: Lognormal, Gamma, Inverse Gaussian, dan Pareto; beberapa nilai Coefficient of Variation (CV); serta beberapa nilai loading factor dalam penentuan premi risiko reasuransi..