digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak Forosenta Laiqa Kamulvah [27120011]
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Bali merupakan salah satu kepulauan di Indonesia yang dikenal dengan kentalnya budaya Hindu. Meskipun begitu, bukan berarti tidak ada agama lain selain Hindu. Agama Islam telah di kenal di Bali sejak abad ke 14 bersamaan dengan kejayaan agama Hindu. Kehadiran masyarakat Islam dan berdirinya Desa kampung Gelgel menyisakan satu bentuk jejak sejarah yaitu sebuah rumah tertua yang telah dihuni lebih dari 5 (lima) generasi. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan desakan kebutuhan fungsi ruang yang bertambah merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk tidak mempertahankan bangunan lama yang memiliki nilai historis warisan leluhur. Tanpa adanya kesadaran dari masyarakat dan pemerintah dalam menjaga sebuah warisan sejarah maka dapat mengakibatkan hilangnya bukti perkembangan sejarah yang terjadi pada Desa Kampung Muslim Gelgel sebagai kampung muslim tertua di Pulau Bali. Metode penelitian ini dilakukan melalui kualitatif dengan pendekatan etnografi. Tujuan dari digunakannya pendekatan etnografi adalah untuk mendapatkan info mendetail mengenai bentuk dokumentasi sejarah untuk menelusuri sebuah rumah tertua pada Desa Kampung Muslim Gelgel dengan tujuan agar dapat dipreservasi sebagai salah satu bentuk warisan sejarah. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa rumah tertua Desa Kampung Muslim Gelgel dibangun oleh seorang tokoh pemuka agama pada masa kolonial yaitu M. Mudita Abra. Bangunan rumah ini memiliki beberapa ciri-ciri bangunan kolonial dan masih dipertahankan hingga zaman sekarang. Juga selain itu, konsep rumah tertua di Desa Kampung Muslim Gelgel pada dasarnya sebagian besar menganut kepada peninggalan dari nenek moyang Bali dan juga terdapat beberapa budaya lain seperti jawa sekaligus menyesuaikan dengan kepercayaan masing-masing kelompok. Keberadaan konsep bentuk rumah tertua yang bertahan hingga saat ini dapat dikaitkan dengan evaluasi atau modifikasi yang dilakukan oleh masyarakat setempat terhadap desa itu sendiri serta kemampuan masyarakat untuk saling menghormati bahkan ditengah kenyataan mereka adalah bagian dari masyarakat multikultural.