digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Fauzanul Ardhi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Fauzanul Ardhi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Fauzanul Ardhi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Fauzanul Ardhi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Fauzanul Ardhi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Fauzanul Ardhi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Fauzanul Ardhi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Fauzanul Ardhi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Perawatan mesin berbasis getaran merupakan salah satu jenis perawatan prediktif yang dapat dilakukan pada mesin bolak-balik. Mesin bolak-balik menghasilkan gaya dan momen penggetar yang tidak hanya terdiri dari satu frekuensi saja sehingga getaran dengan sumber eksitasi massa bolak-balik perlu dimodelkan untuk memahami karakteristik getaran yang dihasilkan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memodelkan getaran pada sistem batang kantilever dengan sumber eksitasi massa bolak-balik. Penelitian ini diawali dengan mengukur parameter fisik perangkat uji yang berupa batang kantilever yang menumpu mesin bolak-balik. Hasil pengukuran kemudian digunakan untuk menghitung gaya dan momen teoretis serta memodelkan frekuensi natural. Hasil pemodelan frekuensi natural selanjutnya digunakan sebagai masukan untuk pemodelan kurva magnitudo FRF. Hasil pemodelan kurva magnitudo FRF kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran FRF. Penelitian ini kemudian dilanjutkan dengan pemodelan spektrum getaran sistem batang kantilever dengan sumber eksitasi massa bolak-balik untuk dibandingkan dengan hasil pengukuran getaran pada kondisi operasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa spektrum gaya dan momen penggetar teoretis sudah mampu menunjukkan puncak pada frekuensi 1XRPM dan 2XRPM. Selain itu, hasil pemodelan frekuensi natural juga menunjukkan bahwa batang kantilever memiliki frekuensi natural dengan modus getar akibat bending dan puntir. Frekuensi natural hasil pemodelan memiliki galat relatif maksimal sebesar 9,1% terhadap hasil pengukuran. Walaupun demikian, pemodelan kurva magnitudo FRF dan spektrum getaran masih memiliki galat yang sangat besar terhadap hasil pengukuran.