digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800











DAFTAR PUSTAKA RIFKI NURFAJRI RAMADHAN
EMBARGO  2027-08-13 

LAMPIRAN RIFKI NURFAJRI RAMADHAN
EMBARGO  2027-08-13 

Manusia merupakan komponen yang tidak bisa dipisahkan dari pembuatan ilmu pengetahuan di bidang sains. Sayangnya, perempuan belum terlibat pada jumlah yang sama dalam pembuatan ilmu pengetahuan di bidang sains. Hal ini dapat memberikan efek kepada ilmu pengetahuan yang dibuat oleh agen – agen di dalam ranah sains. Fenomena keterlibatan perempuan di bidang sains yang rendah ini terjadi di seluruh dunia, pada seluruh bidang sains, seperti informatika. Partisipasi perempuan yang rendah ini dapat dikarenakan diskriminasi struktural dari para institut penelitian yang tidak mencari peneliti perempuan atau dari kurikulum pada pendidikan yang tidak gender inclusive. Partisipasi perempuan yang rendah juga dapat disebabkan oleh pengekslusian saintis perempuan dari lingkaran – lingkaran kolega antara para saintis, sehingga para saintis perempuan tidak bisa memiliki karir di sains karena dinamika dunia sains yang sangat sosial. Instittut Teknologi Bandung merupakan salah satu institusi pemimpin dalam bidang sains dan teknologi. Hal ini dibuktikan dari banyak cetusan yang universitas gapai selama sejarah mereka. Namun, sayangnya, ITB juga memiliki isu yang sama dengan dunia sains secara umumnya, partisipasi perempuan pada pembuatan ilmu pengetahuan di universitas tersebut belum setara secara kuantitatif dengan laki – laki. Pada Tesis ini, peneliti menemukan sebuah fenomena yaitu suatu pusat penelitian pada bidang informatika, yaitu pada ranah artificial intelligence, yang memiliki banyak anggota perempuan dan diketuai oleh perempuan. Pusat penelitian tersebut adalah Pusat Artificial Intelligence (PAI) ITB. PAI ITB menunjukkan fenomena yang unik karena suatu pusat penelitian pada bidang yang, pada persepsi umum, didominansi oleh laki – laki, yaitu bidang sains komputer, diketuai dan dijalankan oleh banyak peneliti perempuan. Tesis ini bertujuan untuk menelusuri lived experiences para saintis perempuan, merefleksikan lived experiences kepada kehidupan para saintis secara keseluruhan, dan juga memaknai pengalaman hidup tersebut relatif terhadap institusi yang mereka tempati. Untuk menjawab tujuan – tujuan penelitian, peneliti menggunakan perspektif Capital, Habitus, dan Field dari Bourdieu, dan Actor- Network Theory. Perspektif Habitus akan menganalisis lebih dalam pengalaman para saintis perempuan secara bibliografis, sedangkan perspektif Field dan Actor- Network Theory akan digunakan untuk memaknai lived experiences para saintis perempuan relatif terhadap institusi mereka. Peneliti menemukan bahwa para saintis perempuan memiliki trayek Habitus yang tidak sesuai dengan Field mereka. Hal ini dikarenakan kelas sosial para partisipan yang berdasarkan structured Habitus dan Conditioning mereka tidak memberikan ekspektasi untuk para saintis perempuan ini untuk menjadi dosen, seseorang dengan gelar doktor, atau bahkan mendapatkan gelar strata tiga tersebut dari luar negeri. Peneliti menilai kemampuan para partisipan untuk memilih atau bahkan membayangkan pilihan – pilihan seperti melanjutkan studi mereka sampai ke tingkat strata tiga karena kepemilikan rasa self-concept yang tidak terkekang oleh ekspektasi sosial mengenai jenis kelamin atau kelas sosial mereka. Selain itu, Hexis dan structuring Habitus juga memiliki peran besar pada kehidupan para saintis perempuan dalam menyesuaikan diri di Field baru mereka. Social Capital yang para saintis perempuan akumulasi dari setiap tahapan pendidikan mereka membantu partisipan merasa “sesuai” di Field baru mereka dengan bantuan dari Hexis dan structuring Habitus dalam membentuk Habitus untuk Field baru beliau – beliau. Habitus dari Pusat yang pada masa terkini masih didasarkan pada kesukarelaan dapat dijelaskan dari sejarah Pusat yang awalnya hanya merupakan kelompok belajar yang tidak formal antara dosen di ITB. Oleh karena itu, pembuatan institusi untuk mewadahi kelompok belajar itu dalam bentuk Pusat Artificial Intelligence ITB tanpa pengubahan struktur Capital tidak mengubah Habitus awal yang sudah dibuat antara agen di Field tersebut. Selain itu, Para saintis perempuan juga menempati suatu Field yang tidak memiliki Capital yang diperebutkan sehingga sedikit pertikaian terjadi dari Field mereka.