Kajian ini berfokus pada kelayakan dan kelayakan finansial dari integrasi teknologi
fotovoltaik surya (PV) ke dalam sistem transportasi umum Metro Jakarta. Dengan
memanfaatkan alat pemodelan canggih seperti PVsyst dan RETScreen, penelitian ini
menilai berbagai skenario untuk menentukan pendekatan optimal untuk integrasi energi
berkelanjutan. Empat skenario yang dievaluasi: Kasus Dasar, Optimasi Seumur Hidup,
Penyesuaian Kredit Karbon, dan Skenario Usulan yang menggabungkan perpanjangan
umur dengan penetapan harga karbon. Penelitian ini menyoroti Skenario 4 sebagai
skenario yang paling menguntungkan, menawarkan keuntungan finansial dan manfaat
lingkungan tertinggi. Skenario ini memperpanjang umur proyek hingga 30 tahun dan
mencakup harga karbon CO2 sebesar $50 per ton, sehingga menghasilkan pendapatan
yang signifikan dari kredit karbon. Metrik keuangan seperti Net Present Value (NPV),
Internal Rate of Return (IRR), dan Benefit-Cost Ratio (BCR) berada pada posisi tertinggi
pada Skenario 4, menjadikannya pilihan paling menarik bagi investor, pengembang, dan
pemangku kepentingan pemerintah. Integrasi teknologi PV surya di Metro Jakarta selaras
dengan tujuan keberlanjutan nasional dan internasional, mengurangi emisi gas rumah kaca
dan ketergantungan pada bahan bakar fosil sekaligus meningkatkan ketahanan energi.
Studi ini diakhiri dengan rekomendasi untuk penerapan strategis energi surya dalam sistem
transportasi perkotaan, dengan menekankan potensi manfaat lingkungan dan ekonomi
yang signifikan.