digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Ratna Amanati
PUBLIC Open In Flip Book Perpustakaan Prodi Arsitektur

Setiap perilaku pengubahan rumah didasari oleh motivasi yang bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan dan kebutuhan yang dihadapi oleh penghuni. Penghuni melakukan perubahan pada komponen-komponen bangunan rumah untuk mencapai kesesuaian dengan berbagai aspek kebutuhan mereka Sebagai pusaka, rumah merupakan warisan yang tidak dapat diperjualbelikan dan dihuni oleh generasi yang berbeda pada zaman yang berbeda pula, dengan kebutuhan yang berubah seiring waktu. Generasi saat ini mengubah rumah untuk memenuhi kebutuhan baru, namun motivasi mereka sering kali berbeda dari nilai-nilai adat yang dipegang pada saat rumah tersebut didirikan. Perubahan yang dilakukan tanpa mengikuti tatanan adat yang berlaku dikhawatirkan dapat mengacaukan dan bahkan memusnahkan rumah pusaka tersebut. Rumah Limo Koto Kampar adalah rumah tradisional yang dibangun berdasarkan prinsip dan aturan adat yang telah ditetapkan oleh nenek moyang. Nilai-nilai adat yang terkandung dalam ungkapan 'Adat bersendikan Syarak, Syarak bersendikan Kitabullah' bersumber dari ajaran agama Islam dan telah lama diyakini oleh masyarakat untuk mengatur berbagai aspek kehidupan. Namun, perkembangan zaman berpotensi membuat nilai-nilai tersebut memudar dan ditinggalkan, bergeser menuju nilai-nilai yang lebih sesuai dengan perubahan zaman. Schwartz, seorang peneliti di bidang psikologi, mengutarakan model nilai-nilai dasar manusia yang bersifat universal. Dari penelitian yang dilakukannya selama bertahun-tahun dengan melibatkan lebih dari 83 negara dan berbagai agama di dunia, Schwartz meyakini bahwa model tersebut sesuai untuk berbagai etnis, baik secara individu maupun kelompok. Bersama dengan peneliti lain, Schwartz membuktikan bahwa nilai-nilai dasar kemanusiaan yang bersifat universal dan dimodelkan dalam bentuk melingkar menjadi motivasi dalam berperilaku bagi setiap individu dan kelompok. Karena adanya beragam kepentingan, Schwartz membagi nilai-nilai tersebut ke dalam dua fokus orientasi, yaitu personal dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola perubahan rumah yang terjadi, menjelaskan kaitan kebutuhan dengan orientasi nilai yang menjadi motivasi dalam pengubahan rumah, dan menguraikan orientasi nilai yang menjadi motivasi di balik pengubahan rumah. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi untuk memperoleh data visual dan wawancara semi terstruktur untuk mengumpulkan data teks. Analisis data menggunakan metode analisis isi yang diperkuat dengan metode MEC (Mean-End Chain). Penelitian ini menemukan pola perubahan fisik rumah yang beragam pada komponen-komponen bangunan di luar Rumah Induk. Perubahan yang terjadi cenderung mempertahankan Rumah Induk karena penghuni selalu menjaga rumah tua yang mewadahi seluruh keluarga dan kerabat. Penghuni meyakini bahwa rumah tua adalah tempat bernaung keluarga yang tinggal di dalamnya dan tempat pulang bagi sanak saudara yang pergi merantau. Oleh karena itu, penghuni melakukan pengubahan pada bagian rumah di luar Rumah Induk, sambil tetap mempertahankan keberadaan Rumah Induk. Penghuni melakukan perubahan untuk mempertahankan. Hasil analisis menunjukkan bahwa perilaku penghuni dalam mengubah rumah memiliki motivasi yang berorientasi pada fokus sosial. Hal ini berbeda dengan dugaan umum bahwa masyarakat suburban yang berkembang menuju modern akan berubah dari sosialis menjadi individualis. Tindakan penghuni dalam mengubah dan mempertahankan rumah melampaui kepentingan pribadi. Pengubahan dilakukan untuk orang lain di luar dirinya, berdasarkan nilai-nilai penghormatan terhadap tradisi, ketaatan pada agama, penghormatan interpersonal, penyesuaian norma sosial yang berkembang, kerendahhatian, kepedulian, kebajikan yang diandalkan, serta kesemestaan yang mencakup perhatian terhadap alam dan toleransi terhadap sesama. Nilai-nilai ini adalah nilai-nilai sosial yang sejalan dengan nilai-nilai adat di Limo Koto Kampar dalam kandungan ajaran Islam. Perubahan fisik bangunan yang terjadi bukan disebabkan oleh perubahan motivasi nilai yang mengikuti modernisasi, melainkan oleh perubahan sumber daya dan norma sosial yang berkembang. Rumah Limo Koto Kampar bertransformasi dengan tetap berpegang pada prinsip 'Adat bersendikan Syarak, Syarak bersendikan Kitabullah'. Penelitian ini memiliki kebaruan dengan mengkaji rumah tradisional dari sisi penghuni selaku aktor utama yang berinteraksi terhadap bangunan rumah. Selama ini tinjauan rumah tradisional dilakukan dari aspek fisik, makna, atau antropologis yang dihubungkan dengan alam geografi. Kebaruan juga ada pada metode, yaitu penggunaan model nilai-nilai dasar kemanusiaan menurut Schwartz 2012 sebagai alat untuk menemukan fenomena pengubahan rumah tradisional, dan penggunaan metode MEC dalam penelusuran motivasi nilai yang bersifat tangible dari perubahan komponen bangunan yang bersifat intangible.