digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak Shelyn Widyanira [17420008]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia memiliki sekitar 5 juta anak usia sekolah yang mengalami disleksia, dengan rata-rata 2 juta kasus baru setiap tahunnya (Pratamawati dalam Aryani, 2022). Meski pendidikan setara menjadi kewajiban, anak-anak dengan disleksia sering kali tidak mendapatkan pembelajaran yang sesuai karena kurangnya pemahaman dari guru dan orang tua. Ketidaktahuan ini menyebabkan anak-anak disleksia yang bersekolah di pendidikan reguler kesulitan mengikuti kurikulum yang diseragamkan, sehingga tidak mencapai kesetaraan dalam pendidikan. Kampanye ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan orang tua dan guru tentang cara pembelajaran yang tepat bagi anak disleksia. Menggunakan strategi komunikasi AISAS dan metode pembelajaran VAKT (Visual, Auditori, Kinestetik, dan Taktil), kampanye ini terdiri dari tahapan conditioning, informing, dan reminding. Tujuan utama perancangan ini adalah untuk mengidentifikasi metode belajar yang efektif bagi anak disleksia serta merancang kampanye sosial yang mengedepankan prinsip Desain Komunikasi Visual, melalui riset yang mencakup studi pustaka, wawancara ahli, dan observasi. Konsep kampanye ini memiliki Ide Besar yaitu meningkatkan motivasi belajar anak disleksia dengan memperkenalkan metode belajar yang menyenangkan. Kampanye ini menggunakan visual dengan karakter yang mewakili metode belajar VAKT dan warna-warna kontras untuk menyesuaikan dengan target. Hasil dari perancangan ini adalah kampanye sosial terpadu yang diharapkan dapat membantu pendidik, orang tua, dan praktisi dalam mendukung anak-anak dengan disleksia.