digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

abstrak Muhammad Akbar Nugrahadi
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab II
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab III
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Animo masyarakat terhadap moda transportasi kereta api semakin besar. Namun, data menunjukkan bahwa angka kecelakaan kereta api di Indonesia cenderung meningkat hingga tahun 2022. Penyebab utamanya adalah sarana rel yang rusak. Selain itu, percepatan pengembangan sarana kereta api di Indonesia harus ditunjang dengan peningkatan kepedulian pada aspek keselamatan, di antaranya dengan pemantauan kualitas infrastruktur jalan rel kereta. Di Indonesia inspeksi NDT atau nondestructive test ultrasonik belum masif dilakukan untuk deteksi cacat internal rel karena kendala biaya dan operasional. Selain itu, masih sangat sedikit perangkat ultrasonik yang bisa diprogram untuk kebutuhan tertentu dan memungkinkan analisis jarak jauh. Pengembangan open hardware adalah alternatif solusi yang dapat dilakukan. Un0rick sebagai salah satu open hardware menawarkan fitur akuisisi dan pengolahan gelombang ultrasonik. Namun, konfigurasi perangkat ini perlu disesuaikan khusus untuk inspeksi cacat internal rel. Konfigurasi meliputi pengaturan fitur pulser seperti pengaturan sinyal pulsa dan time-gain compensation (TGC), serta konfigurasi transduser ultrasonik dengan frekuensi yang divariasikan kemudian diterapkan untuk diuji pada sampel rel maupun rel yang terpasang di lapangan. Tugas akhir dengan topik ini bermaksud untuk melakukan pengembangan perangkat Un0rick sebagai perangkat pendeteksi cacat internal rel kereta api. Hasil menunjukkan bahwa sistem NDT dengan Un0rick sebagai pulser mampu mendeteksi cacat internal rel. Pengujian pada sampel rel menghasilkan perbedaan yang mencolok antara kondisi normal dan cacat dengan rata-rata nilai maksimal korelasi silang untuk transduser berfrekuensi 2,5 MHz dan 5 MHz berturut-turut adalah 0,424 dan 0,518. Sementara itu, uji lapangan menunjukkan bahwa konfigurasi frekuensi transduser yang cocok untuk tiap titik uji adalah frekuensi 5 MHz dengan nilai rerata korelasi silang maksimal sebesar 0,586. Nilai korelasi silang yang rendah, jauh dari angka 1, membuktikan bahwa sistem mampu membedakan kondisi rel yang normal maupun yang mengalami cacat internal. Lebih lanjut, semua sinyal hasil akuisisi ditampilkan dengan penampil sinyal A- scan dengan puncak sinyal lebih terlihat jika fitur TGC diaktifkan dan parameter input sinyal pulsa diatur sesuai dengan frekuensi transduser. Kata kunci: open hardware, Un0rick, NDT, kereta api, deteksi cacat internal rel, variasi frekuensi, parameter sinyal pulsa.