digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rospita Uli
PUBLIC Ridha Pratama Rusli

Industri minyak kelapa sawit merupakan sektor ekonomi penting yang juga menghasilkan limbah signifikan, termasuk Palm Oil Mill Effluent (POME), yang dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Limbah ini dapat mencemari sumber air, mengurangi kualitas air tanah, mengganggu ekosistem perairan, dan merusak kehidupan akuatik. Oleh karena itu, pengolahan POME sangat diperlukan untuk melindungi lingkungan dan keberlanjutan industri kelapa sawit. Advanced Oxidation Processes (AOPs) adalah serangkaian metode untuk mendegradasi senyawa organik yang sulit diuraikan dalam air atau limbah, termasuk fotokatalitik, fotokimia, oksidasi fenton, ozonasi, elektrokimia, oksidasi udara basah, radiasi ultrasonik, dan oksidasi persulfat. Penelitian AOPs, terutama teknologi fotokatalitik yang menggunakan sinar dan katalis untuk menghasilkan reactive oxygen species (ROS) guna mendegradasi senyawa organik, berkembang pesat. Katalis berbasis semikonduktor seperti WO3/TiO2 diharapkan mampu menguraikan POME menjadi senyawa sederhana seperti CO2 dan H2O. Sintesis fotokatalis menggunakan metode hidrotermal dengan variasi temperatur pemanasan (180, 200, 220, dan 240°C) dan rasio molar prekursor WO3 terhadap TiO2 (1:1, 1:2, dan 2:1). Karakterisasi sampel dilakukan dengan XRD, Spektroskopi UV-Vis-DRS, SEM, dan isoterm adsorpsi-desorpsi nitrogen untuk menentukan kristalinitas, struktur kristal, energi celah pita, morfologi, dan luas permukaan. Pengujian aktivitas fotokatalis dalam mendegradasi POME dilakukan dalam reaktor partaian dengan lampu Xenon 500 W, mengamati parameter chemical oxygen demand (COD) dan kekeruhan sesuai dengan SNI 06-6892 Tahun 2004 dan SNI 6989.80 Tahun 2011. Hasil uji aktivitas fotodegradasi menunjukkan bahwa WO3/TiO2 yang disintesis 220°C dengan rasio molar 2:1 mencapai efisiensi tertinggi, yaitu mendegradasi COD 46,69% dan warna 57,45% selama 3 jam pada penyinaran sinar UV-Vis. Temperatur ini meningkatkan kristalinitas dan interaksi partikel, sehingga meningkatkan luas permukaan aktif. Peningkatan suhu sintesis dari 200°C menjadi 220°C secara signifikan meningkatkan konstanta laju (k) degradasi COD oleh fotokatalis WO3/TiO2, khususnya pada rasio molar 1:2, yang meningkat dari 1,69 x 10?³ menit? ¹ hingga 3,1 x 10?³ menit?¹.