Industri minyak kelapa sawit merupakan sektor ekonomi penting yang juga
menghasilkan limbah signifikan, termasuk Palm Oil Mill Effluent (POME), yang
dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Limbah ini dapat
mencemari sumber air, mengurangi kualitas air tanah, mengganggu ekosistem
perairan, dan merusak kehidupan akuatik. Oleh karena itu, pengolahan POME
sangat diperlukan untuk melindungi lingkungan dan keberlanjutan industri kelapa
sawit. Advanced Oxidation Processes (AOPs) adalah serangkaian metode untuk
mendegradasi senyawa organik yang sulit diuraikan dalam air atau limbah,
termasuk fotokatalitik, fotokimia, oksidasi fenton, ozonasi, elektrokimia, oksidasi
udara basah, radiasi ultrasonik, dan oksidasi persulfat. Penelitian AOPs, terutama
teknologi fotokatalitik yang menggunakan sinar dan katalis untuk menghasilkan
reactive oxygen species (ROS) guna mendegradasi senyawa organik, berkembang
pesat. Katalis berbasis semikonduktor seperti WO3/TiO2 diharapkan mampu
menguraikan POME menjadi senyawa sederhana seperti CO2 dan H2O. Sintesis
fotokatalis menggunakan metode hidrotermal dengan variasi temperatur
pemanasan (180, 200, 220, dan 240°C) dan rasio molar prekursor WO3 terhadap
TiO2 (1:1, 1:2, dan 2:1). Karakterisasi sampel dilakukan dengan XRD,
Spektroskopi UV-Vis-DRS, SEM, dan isoterm adsorpsi-desorpsi nitrogen untuk
menentukan kristalinitas, struktur kristal, energi celah pita, morfologi, dan luas
permukaan. Pengujian aktivitas fotokatalis dalam mendegradasi POME dilakukan
dalam reaktor partaian dengan lampu Xenon 500 W, mengamati parameter
chemical oxygen demand (COD) dan kekeruhan sesuai dengan SNI 06-6892
Tahun 2004 dan SNI 6989.80 Tahun 2011.
Hasil uji aktivitas fotodegradasi menunjukkan bahwa WO3/TiO2 yang disintesis 220°C
dengan rasio molar 2:1 mencapai efisiensi tertinggi, yaitu mendegradasi COD 46,69%
dan warna 57,45% selama 3 jam pada penyinaran sinar UV-Vis. Temperatur ini
meningkatkan kristalinitas dan interaksi partikel, sehingga meningkatkan luas permukaan
aktif. Peningkatan suhu sintesis dari 200°C menjadi 220°C secara signifikan
meningkatkan konstanta laju (k) degradasi COD oleh fotokatalis WO3/TiO2, khususnya
pada rasio molar 1:2, yang meningkat dari 1,69 x 10?³ menit? ¹ hingga 3,1 x 10?³ menit?¹.