PLTU Batang merupakan objek vital nasional (obvitnas) yang berperan penting
dalam menghasilkan listrik hingga 35.000 MW dengan nilai investasi 56,7 triliun
rupiah. Pada PLTU Batang terdapat struktur conveyor belt yang dibangun di pesisir
pantai yang berperan untuk mendistribusikan batu bara dari kapal menuju PLTU.
Adanya struktur conveyor belt berpengaruh besar terhadap kondisi fisis perairan
Batang seperti kondisi hidrodinamika, gelombang, serta pola transpor sedimen.
Sebagai mitigasi dari dampak yang mungkin terjadi akibat dari perubahan kondisi
fisis perairan karena struktur PLTU, dilakukan penelitian yang meninjau pola
hidrodinamika, gelombang, dan pola sedimen transpor menggunakan model
numerik MIKE21. Simulasi dilakukan saat musim barat dan timur ketika kondisi
debit sungai sedang ekstrem. Kondisi arus perairan Batang didominasi oleh arus
pasang surut dengan kecepatan mencapai 0,30 m/s saat musim barat dan 0,12 m/s
saat musim timur. Kondisi angin sangat memengaruhi kecepatan arus hingga 750%
saat musim barat dan 150% saat musim timur. Jumlah suspended sediment
concentration (SSC) serta pola transpor sedimen dipengaruhi oleh debit Sungai
Sambong yang mengalir dari barat PLTU. Dampaknya ketika musim barat, nilai
SSC mencapai 4 x 10-3 kg/m3
dan ketika musim timur bervariasi pada rentang 7,70
x 10-4
– 8,90 x 10-4 kg/m3