digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pandemi COVID-19 berdampak signifikan pada industri ritel, terutama toko ritel kecantikan, karena perilaku konsumen berubah drastis. Dengan penutupan sementara toko fisik dan lonjakan e-commerce, toko kecantikan offline mengalami penurunan penjualan yang substansial. Saat dunia bertransisi ke era pascapandemi, pengecer kecantikan membutuhkan strategi baru untuk meningkatkan penjualan di toko. Perilaku pembelian impulsif adalah salah satu strategi potensial yang telah diidentifikasi sebagai pendorong signifikan penjualan ritel di toko kecantikan offline. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor kunci yang mempengaruhi pembelian impulsif di toko kecantikan offline di Indonesia dan juga menganalisis variabel mana yang dapat mempengaruhi pembelian impulsif di toko kecantikan offline di Indonesia secara positif. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dengan teknik non-probability dan purposive sampling, sehingga responden harus pernah membeli setidaknya sekali di toko kecantikan offline, berusia 18-65 tahun, dan tinggal di Indonesia. Dengan menggunakan metode survei terhadap 250 responden, data dianalisis melalui Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi penjualan, lingkungan toko, dan karyawan toko berdampak signifikan perilaku pembelian impulsif. Temuan ini dapat membantu bisnis ritel kecantikan atau bisnis serupa dalam industri kecantikan dalam mengembangkan strategi untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan meningkatkan penjualan di toko dengan memanfaatkan faktor-faktor yang berpengaruh tersebut.