digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia kaya dengan serat alami dan warisan budaya sehingga memberikan peluang besar bagi Mondu Crafts, sebuah toko benang, untuk berkembang terutama dengan dukungan pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi kreatif dan pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model bisnis yang berkelanjutan bagi Mondu Crafts dalam mendirikan toko fisik pertamanya menjadi destinasi wisata budaya yang menarik. Tujuan penelitian mencakup menganalisis karakteristik pasar untuk memahami preferensi wisatawan, mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi bisnis, dan merancang strategi bisnis yang sesuai. Dengan metode campuran, penelitian ini menggunakan kuesioner dan wawancara, diolah melalui metode analisis deskriptif dan cross-table. Untuk menciptakan model bisnis yang strategis, penelitian ini menggabungkan framework analisis seperti SWOT, PESTEL dan Nine Building Blocks Business Model Canvas (BMC). Temuan utama menunjukkan minat yang besar terhadap Mondu Crafts di kalangan wanita berusia 17-35 tahun, namun juga tidak terbatas pada penggemar hobi seni & kerajinan saja karena individu dengan hobi maskulin seperti olahraga juga menunjukkan minat tinggi dalam mengunjungi dan membeli dari Mondu Crafts. Kelompok berpenghasilan tinggi menunjukkan minat signifikan, namun ditemukan dalam keterbatasan waktu. Di sisi lain, kelompok berpenghasilan rendah menunjukkan minat tinggi tetapi terbatas oleh anggaran. Untuk mengatasi masalah ini dan meningkatkan keterlibatan pengunjung, studi ini merekomendasikan strategi seperti menyelenggarakan workshop percobaan gratis dan singkat. Hasil penelitian juga menunjukkan tren dalam konsep one-stop-shop, menciptakan pengalaman komprehensif yang mencakup wisata, makanan, kegiatan, dan souvenir. Poin penting lainnya adalah menciptakan lokasi yang mudah diakses baik dengan transportasi pribadi maupun umum dengan perbaikan aksesibilitas jalan bagi pengunjung yang membutuhkan, seperti stroller dan kursi roda, terutama ketika pasar target melibatkan ibu-ibu dan lansia yang tertarik pada aktivitas yang membutuhkan energi rendah. Studi juga menemukan bahwa ketika orang melakukan perjalanan, mereka akan membawa teman atau keluarga yang memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda. Pendamping pria (anak laki-laki, saudara laki-laki, pasangan laki-laki) mungkin tidak tertarik untuk ikut dalam workshop kerajinan, namun mereka menunjukkan minat besar dalam aktivitas lain seperti makan dan kegiatan berenergi tinggi, oleh karena itu toko Mondu Crafts akan menyediakan Cafe dan area permainan instalasi benang. Toko juga dapat membuat pop-up dan pameran untuk menarik pengunjung baru dan yang sudah datang kembali. Selain itu, untuk keberlanjutan jangka panjang, studi ini menekankan integrasi teknologi inovatif seperti layanan terjemahan bahasa berbasis AI untuk wisatawan. Inisiatif lingkungan, seperti daur ulang limbah benang dan kain dengan insentif melalui program reward toko, diusulkan untuk mendorong praktik-praktik hijau. Studi ini menyimpulkan bahwa pendirian Mondu Crafts Cafe & Store di Bandung tidak hanya layak secara pasar dan finansial, tetapi juga memiliki potensi ekspansi ke Bali untuk menjangkau pasar wisatawan yang lebih luas. Wawasan dari penelitian ini memberikan panduan praktis untuk mengembangkan Business Model Canvas yang kokoh yang disesuaikan untuk pariwisata budaya, dengan menyoroti faktor-faktor penting untuk menciptakan destinasi wisata yang menarik. Secara keseluruhan, studi ini menawarkan wawasan berharga tentang pemanfaatan warisan budaya dan alam Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui inisiatif pariwisata yang berkelanjutan. Rekomendasi yang dihasilkan dari penelitian ini dapat menjadi panduan bagi Mondu Crafts dan bisnis serupa yang ingin menjadikan diri mereka sebagai landmark budaya dan destinasi pilihan bagi wisatawan lokal maupun internasional. Dengan merangkul inovasi, inklusivitas, dan tanggung jawab lingkungan, bisnis tidak hanya dapat berhasil tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi lanskap pariwisata dan pembangunan ekonomi Indonesia.