Perpustakaan Digital ITB

Pada penelitian ini, Scenedesmus sp. dikultivasi dengan metode two-step cultivation. Pada tahap pertama, Scenedesmus dikultivasi dengan tambahan karbon inorganik berupa CO2 selama tiga hari pertama. Selanjutnya, pada tahap kedua, Scenedesmus sp. dikultivasi dengan tambahan karbon organik berupa glukosa 24 g.L-1 . Variasi kondisi kultivasi yang dilakukan adalah variasi kepadatan inokulum dan salinitas pada kultivasi tahap kedua. Variasi kepadatan inokulum yang diberikan adalah log 6,5, log 7, log 7,5 sel.mL-1 , sedangkan variasi salinitas yang digunakan adalah 0,5, 1, 2% (b/v). Dilakukan metode pengambilan data Respons Surface Methodology (RSM) dan dilakukan optimasi respon menggunakan respons optimizer dengan bantuan perangkat lunak Minitab. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan persamaan stokastik yang akan digunakan untuk menentukan variasi kepadatan inokulum dan salinitas yang optimal untuk meningkatkan produksi lipid dari Scenedesmus sp. Berdasarkan penelitian, kepadatan inokulum dan salinitas berpengaruh signifikan terhadap respon laju konsumsi gula (g.L-1 hari-1 ), biomassa maksimal (g), konsentrasi lipid (% b/b). Analisis RSM yang dilakukan menunjukkan bahwa kepadatan inokulum berkorelasi positif dengan konsentrasi lipid (%b/b) dan biomassa maksimal (g.L-1 ). Kepadatan inokulum dan salinitas yang optimal berdasarkan hasil optimasi respon dan persamaan stokastik yang didapatkan untuk meningkatkan biomassa maksimal dan konsentrasi lipid (% b/b) adalah log 6,99 sel.mL-1 dan 2% berurutan. Nilai tersebut dapat menghasilkan biomassa maksimal dan konsentrasi lipid (% b/b) dari Scenedesmus sp. sebesar 1,4 g.L-1 dan 61,8 %(b/b).