Agregasi imbal hasil memiliki dua tipe: Tipe I dan Tipe II. Pada tipe I, agregasi imbal
hasil adalah penjumlahan imbal hasil dari waktu ke waktu untuk memahami volatilitasnya.
Pada umumnya, volatilitas agregasi imbal hasil aset bersifat heteroskedastik
sehingga perlu model heteroskedastik seperti ARCH(1)/GARCH(1,1). Selanjutnya,
agregasi imbal hasil yang mengikuti model heteroskedastik akan dihubungkan
dengan proses gerak Brown (gB). Hal ini memungkinkan penggunaan gB untuk
memodelkan agregasi imbal hasil dan gB geometrik untuk memodelkan harga aset.
Pada tipe II, agregasi imbal hasil dari beberapa aset dilakukan untuk memeriksa
hubungan antara aset-aset tersebut. Tipe ini adalah penjumlahan dari agregasi imbal
hasil pada tipe I untuk beberapa aset yang mempertimbangkan kebergantungan (korelasi
Pearson). Hasil agregasi imbal hasil dari kedua tipe dapat menghasilkan nilai
negatif (rugi), memerlukan ukuran risiko untuk mengukurnya. Salah satu metode
yang digunakan adalah Return-at-Risk (RaR), yaitu kerugian maksimal agregasi
imbal hasil yang dapat ditoleransi pada tingkat kepercayaan tertentu.