digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ELONASARI ABSTRAK
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Agregasi imbal hasil memiliki dua tipe: Tipe I dan Tipe II. Pada tipe I, agregasi imbal hasil adalah penjumlahan imbal hasil dari waktu ke waktu untuk memahami volatilitasnya. Pada umumnya, volatilitas agregasi imbal hasil aset bersifat heteroskedastik sehingga perlu model heteroskedastik seperti ARCH(1)/GARCH(1,1). Selanjutnya, agregasi imbal hasil yang mengikuti model heteroskedastik akan dihubungkan dengan proses gerak Brown (gB). Hal ini memungkinkan penggunaan gB untuk memodelkan agregasi imbal hasil dan gB geometrik untuk memodelkan harga aset. Pada tipe II, agregasi imbal hasil dari beberapa aset dilakukan untuk memeriksa hubungan antara aset-aset tersebut. Tipe ini adalah penjumlahan dari agregasi imbal hasil pada tipe I untuk beberapa aset yang mempertimbangkan kebergantungan (korelasi Pearson). Hasil agregasi imbal hasil dari kedua tipe dapat menghasilkan nilai negatif (rugi), memerlukan ukuran risiko untuk mengukurnya. Salah satu metode yang digunakan adalah Return-at-Risk (RaR), yaitu kerugian maksimal agregasi imbal hasil yang dapat ditoleransi pada tingkat kepercayaan tertentu.