digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini mengkaji desain perahu Sandeq Mandar dan makna simbolisnya sebagai simbol identitas budaya yang kuat. Melalui observasi langsung dan wawancara pada Mei 2023, serta observasi pada kegiatan Sandeq Race pada Agustus 2023 dan Celebes Heritage Festival pada Desember 2023. Evaluasi akhir pada Januari 2024 akan menilai dampak jangka panjang festival terhadap pelestarian budaya bahari Mandar. Perahu Sandeq, warisan budaya bahari suku Mandar di Sulawesi Barat, mengalami perubahan desain dan fungsi karena dinamika sosial, kebijakan pemerintah, inovasi desain, dan pengaruh agama Islam. Menurut teori Adhi Nugraha tentang artefak, perubahan ini mencerminkan keberlanjutan makna simbolis dan identitas budaya di tengah modernisasi. Perubahan budaya dan ekonomi, seperti globalisasi dan modernisasi, mempengaruhi pandangan masyarakat Mandar terhadap penggunaan dan fungsi perahu Sandeq, meskipun makna filosofisnya tetap tidak berubah. Inovasi seperti Sandeq pappasilumba yang lebih besar dan ramping meningkatkan efisiensi dan adaptasi terhadap pariwisata, sambil menjaga nilai-nilai tradisional. Penambahan motif logo sponsor pada layar adalah upaya pelestarian. Menurut teori Sangsoo Ahn, mempertahankan desain tradisional Sandeq adalah strategi pelestarian budaya yang memungkinkan tradisi ini beradaptasi dengan zaman sambil menjaga esensinya. Pemerintah Indonesia menetapkan Sandeq sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada 2014 untuk mencegah kepunahan. Urgensi kepunahan ditandai dengan jumlah perahu Sandeq yang terus berkurang. Ritual dan praktik Islam mempengaruhi pembuatan dan penggunaan perahu, meskipun ada elemen yang bertentangan dengan ajaran Islam. Festival budaya seperti Celebes Heritage Festival memainkan peran kunci dalam mempromosikan Sandeq kepada generasi muda dan memastikan pelestarian budaya. Teori Jing Liu dan Lu Jun menekankan pentingnya adaptasi dengan tuntutan kontemporer sambil mempertahankan elemen-elemen kunci dari warisan budaya. Ramya Chandran dan Harah Chon menambahkan bahwa festival ini memungkinkan masyarakat untuk merasakan dan menggunakan perahu Sandeq secara langsung, meningkatkan apresiasi terhadap nilai-nilai budaya yang diwariskan.