digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Raqiya Mauliddiena Falah [17221033]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Industri fesyen di Indonesia terus berkembang dengan pesat, terutama melalui kolaborasi antara warisan budaya dan teknologi mutakhir. Salah satu bentuk inovasi yang menarik adalah pemanfaatan teknik lentikular, yakni metode pencitraan yang memungkinkan tampilan visual tiga dimensi dan perubahan gambar sesuai sudut pandang tanpa memerlukan alat bantu visual. Inovasi ini menciptakan peluang baru bagi desain fesyen yang lebih interaktif dan dinamis. Dalam konteks pelestarian budaya, batik tetap menjadi medium ekspresi utama dalam karya busana, dan melalui pendekatan teknologi, nilai estetika dan simboliknya dapat diperkuat serta dikemas lebih modern. Penggabungan antara teknik lentikular dengan motif batik membuka ruang eksplorasi baru yang menarik untuk diadaptasi dalam busana pertunjukan, seperti busana tari. Penelitian ini berfokus pada eksplorasi penerapan teknik lentikular pada batik bermotif Mochi Sukabumi, yang kemudian diaplikasikan pada busana Tari Korang Mochi. Motif batik Mochi dipilih sebagai representasi budaya lokal Sukabumi yang sarat nilai tradisi dan identitas. Tujuan dari penelitian ini adalah menciptakan desain busana tari yang mengedepankan inovasi visual, di mana elemen lentikular memberikan ilusi perubahan motif seiring pergerakan atau pergeseran sudut pandang. Salah satu aspek penting dalam proses ini adalah pemilihan jenis kain yang tepat, karena karakteristik kain seperti ketebalan, kerapatan benang, dan daya serap warna berpengaruh besar terhadap keberhasilan efek lentikular yang diinginkan. Dengan menggunakan metode kualitatif berpendekatan eksploratif, penelitian ini menggabungkan observasi lapangan, studi literatur, eksperimen teknis terhadap kain dan teknik pencetakan, serta wawancara dengan pelaku seni tari. Hasil dari eksplorasi menunjukkan bahwa perpaduan antara batik dan lentikular mampu menghasilkan efek visual yang transformatif dan memikat. Perubahan motif yang terlihat dari berbagai sudut pandang memberikan nilai tambah bagi busana tari sebagai media ekspresi yang lebih dinamis dan komunikatif. Busana tidak lagi hanya menjadi pelengkap estetika tari, tetapi juga sebagai sarana naratif visual yang memperkuat kesan pertunjukan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teknik lentikular pada batik dalam konteks busana tari berpotensi besar untuk menciptakan produk fesyen yang inovatif, bernilai seni tinggi, serta mampu memperkuat identitas budaya secara modern. Pendekatan ini juga menjadi contoh konkret bagaimana tradisi dan teknologi dapat saling mendukung dalam menghasilkan karya yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga relevan dengan perkembangan zaman. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam ranah desain fesyen kontemporer sekaligus menjadi langkah strategis dalam pelestarian budaya lokal melalui pendekatan kreatif.