Individu dalam komunitas Tuli menghadapi tantangan unik dalam berkomunikasi
karena memiliki keterbatasan komunikasi verbal. Dengan keterbatasan yang
dimilikinya, Tuli mengalami kendala dalam membangun koneksi emosional dan
kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kehidupan komunitas.
Komunikasi verbal seringkali tidak memadai untuk menyampaikan pengalaman
dan perasaan mereka sehingga dibutuhkan sarana bagi individu
Tuli menyampaikan pengalaman mereka melalui medium visual salah satunya
fotografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana photovoice, suatu
metode partisipatif di mana individu menggunakan fotografi untuk
mendokumentasikan, merefleksikan, dan berbagi pengalaman hidup mereka, dapat
menjadi media berkomunikasi pada komunitas Tuli dan bagaimana hasil analisa
tema foto dalam photovoice sebagai media berkomunikasi pada komunitas Tuli.
Penelitian ini menggunakan metode photovoice, salah satu bentuk participatory
action research di mana partisipan mendokumentasikan aspek kehidupan mereka
melalui fotografi dan memberikan penjelasan tertulis atau lisan atas gambar yang
dibuat. Kemudian analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis tematik
dengan menggunakan bantuan software MAXQDA. Dari hasil diskusi yang telah
dilakukan terdapat 3 tema yang menjadi fokus utama selama kegiatan photovoice
berlangsung yakni "Media Untuk Mencapai Kesetaraan", "Interaksi dan Hubungan
Sosial" dan "Ekspresi dalam Mengungkapkan Perasaan". Photovoice telah terbukti
sebagai alat yang mampu memberikan suara kepada komunitas Tuli melalui media
komunikasi visual. Dengan memanfaatkan fotografi sebagai medium utamanya,
photovoice memberikan ruang bagi anggota komunitas Tuli untuk cara yang
mungkin sulit diungkapkan melalui kata-kata verbal.