BAB 1 Farros Ahmadipraja
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Farros Ahmadipraja
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Farros Ahmadipraja
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Farros Ahmadipraja
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Farros Ahmadipraja
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Farros Ahmadipraja
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Pertumbuhan pesat penggunaan elektronik menyebabkan peningkatan limbah
elektronik (e-waste) yang mencapai 53,6 juta ton pada tahun 2020, namun hanya
17,4% yang didaur ulang dengan benar. Papan sirkuit cetak (printed circuit boards,
PCB) dalam perangkat elektronik mengandung logam berat beracun dan
brominated flame retardants (BFR) yang berbahaya bagi lingkungan. Namun, PCB
juga mengandung logam berharga sehingga menarik secara ekonomi untuk didaur
ulang. Ada beberapa metode daur ulang PCB jalur pirometalurgi, salah satunya
adalah pirolisis. Pada penelitian ini, pirolisis pada temperatur yang bervariasi
terhadap dua jenis material input dari sumber yang berbeda, yaitu PCB tanpa
perlakuan awal dan PCB dengan perlakuan awal berupa konsentrasi dengan
menggunakan meja goyang, dipelajari dengan menggunakan fasilitas di
Laboratorium Pirometalurgi ITB.
Serangkaian percobaan pirolisis pada atmosfer inert menggunakan horizontal tube
furnace telah dilakukan untuk mempelajari pengaruh variasi temperatur terhadap
komposisi dan karakteristik produk residu padat. Percobaan dimulai dengan analisis
komposisi sampel PCB menggunakan X-ray diffraction (XRD), X-ray fluorescence
(XRF), dan analisis proksimat. Percobaan dilakukan dengan variasi temperatur
operasi pirolisis 250-750°C dengan waktu tinggal di dalam tanur yang sama untuk
semua sampel. Produk hasil percobaan kemudian dianalisis menggunakan XRD,
XRF, dan scanning electron microscope-energy dispersion spectroscopy (SEMEDS) untuk menentukan fasa dan komposisi pada produk residu padat hasil
pirolisis.
PCB tanpa perlakuan awal terdiri dari komponen dominan berupa bromin, tembaga,
dan timah. Sementara itu, PCB dengan perlakuan awal terdiri dari komponen
dominan berupa silika. PCB dengan perlakuan awal memiliki kadar logam yang
rendah akibat pengambilan sampel pada stream yang tidak tepat saat percobaan
pirolisis ataupun saat analisis. PCB dengan perlakuan awal memiliki kandungan
bromin sebesar 2,98% yang relatif lebih rendah daripada PCB tanpa perlakuan awal
sebesar 30,05% sehingga mencegah proses aglomerasi yang menghambat proses
pirolisis serta mengurangi emisi gas berbahaya. PCB dengan perlakuan awal
mengalami kehilangan berat antara 2,17-12,54% yang relatif lebih rendah
dibandingkan dengan PCB tanpa perlakuan awal, yaitu 9,71-18,78%. Hal ini terjadi
karena perlakuan awal berupa meja goyang berhasil menghilangkan beberapa
komponen volatil dari PCB. Temperatur optimal pirolisis PCB untuk menghasilkan
residu padat yang maksimal dan bebas dari komponen volatil adalah operasi pada
temperatur 550°C.