BAB 1 Muhammad Fata Alhadi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Fata Alhadi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Fata Alhadi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Fata Alhadi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Fata Alhadi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Fata Alhadi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pemanfaatan bahan bakar fosil sebagai sumber energi memiliki dampak yang
merugikan terhadap pemanasan global, sehingga menjadikan sistem energi berbasis
hidrogen sebagai alternatif yang sangat potensial. Diantara banyaknya logam yang
mampu menghasilkan hidrogen, aluminium menonjol karena keunggulan electron
density dan potensi oksidasi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk
menghasilkan hidrogen dari serbuk dan bola aluminium padat melalui metode
hidrolisis alkali dan menyelidiki pengaruh dari berbagai parameter reaksi, seperti
konsentrasi NaOH, berat aluminium, ukuran aluminium, terhadap efisiensi
produksi gas hidrogen. Dalam penelitian ini, gas hidrogen diproduksi secara
hidrolisis dengan menggunakan reaktor hidrogen buatan skala laboratorium.
Serangkaian percobaan telah dilakukan untuk menghasilkan hidrogen melalui
metode hidrolisis alkali. Pengukuran produksi gas hidrogen dilakukan pada
berbagai ukuran aluminium, yaitu bola aluminium berdiameter 5 mm, 8 mm, dan
serbuk aluminium dengan ukuran -325 mesh (44 µm), menggunakan suhu dan
jumlah larutan elektrolit yang sama. Variasi konsentrasi elektrolit yang digunakan
masing-masing adalah 0,5 M, 0,75 M, dan 1 M. Sedangkan, variasi berat aluminium
adalah 1 gram, 2 gram, dan 3 gram. Setiap percobaan produksi gas hidrogen
berlangsung selama 30 menit. Metode ANOVA atau metode Taguchi dapat
menentukan parameter yang paling optimal untuk produksi gas hidrogen dengan
melihat interaksi antar parameter dari data yang dihasilkan. Analisis Gas
Chromatography (GC) dilakukan untuk mengidentifikasi bahwa gas produk yang
dihasilkan adalah gas hidrogen.
Evaluasi kinerja proses produksi hidrogen didasarkan pada hasil yang diperoleh
dari percobaan. Hasil ANOVA menunjukkan bahwa ketiga variabel yang
digunakan berpengaruh secara signifikan, kecuali interaksi antara variasi ukuran
dan berat. Faktor ukuran aluminium memberikan kontribusi tertinggi sebesar 66%.
Kondisi optimum yang memberikan laju produksi gas hidrogen tertinggi, yaitu
1000 mL dalam 96 detik, dicapai dengan konsentrasi NaOH 1 M dan serbuk
aluminium berukuran -325 mesh sebanyak 3 gram. Analisis Gas Chromatography
menunjukkan bahwa komposisi gas yang dihasilkan dari sampel bola aluminium
terdiri dari 94% gas hidrogen dan 6% gas nitrogen, sedangkan sampel serbuk
aluminium menghasilkan 100% gas hidrogen. Volume gas hidrogen cenderung
meningkat dengan penurunan ukuran dan peningkatan berat serta konsentrasi
elektrolit.