Adenovirus adalah vektor virus yang umum dikembangkan sebagai platform
vaksin. Produksi virus dapat terganggu oleh ekspresi antigen pada sel produsen,
sehingga regulasi ekspresi transgen diperlukan untuk produksi yang optimal. Pada
penelitian sebelumnya, genom adenovirus yang membawa gen spike SARS-CoV2 dengan fragmen operator lac (lacO) dan intron telah dikonstruksi. Penelitian ini
bertujuan mengoptimasi kondisi produksi vektor adenovirus yang membawa
fragmen lacO dan intron. Optimasi dilakukan terhadap sel produsen yang
digunakan, jumlah vektor adenovirus yang diinfeksikan, dan waktu inkubasi untuk
produksi. Kondisi optimal ditentukan berdasarkan perolehan titer vektor adenovirus
hasil produksi yang paling tinggi. Genom adenovirus rekombinan terlebih dahulu
ditransfeksi pada sel AD293 dan HEK923 dan vektor adenovirus dipanen pada hari
ke-10 sebagai stok primer adenovirus. Stok adenovirus diinfeksikan dan dipanen
berulang pada sel untuk perbanyakan. Pada setiap siklus, stok adenovirus
ditentukan titernya dan dikarakterisasi dengan polymerase chain reaction (PCR)
untuk mengonfirmasi keberadaan gen pengkode hekson, spike, serta fragmen lacO
dan intron. Produksi vektor adenovirus rekombinan, AdV-LacO-S dan AdV-LacOIntron-S, pada sel AD293 menghasilkan titer yang lebih tinggi dibandingkan pada
sel HEK293. Produksi adenovirus dengan multiplicity of infection (MOI) 1, 2, dan
5 selama 4 hari inkubasi menghasilkan titer yang setara pada sel AD293, namun
meningkat pada HEK293. Perpanjangan waktu inkubasi hingga 9 hari pada kedua
sel dengan MOI 1 dan 5 tidak menunjukkan peningkatan titer, kecuali produksi
AdV-LacO-Intron-S pada sel HEK293 dengan MOI 1 yang mencapai titer tertinggi
pada 7 hari inkubasi. Produksi AdV-LacO-S pada kedua sel adherent berjalan
optimal pada MOI 1 selama 5 hari inkubasi. Fenomena kecenderungan titer AdVLacO-Intron-S pada penelitian ini memperkuat hipotesis bahwa ekspresi protein
transgen spike pada sel produsen dapat menghambat peningkatan titer adenovirus.
Peningkatan titer yang sebanding dengan MOI pada sel HEK293 dapat menjadi
acuan optimasi produksi berikutnya dalam bentuk sel suspensi.