Human papillomavirus (HPV) dikenal sebagai virus yang menyebabkan kanker serviks. Namun, cakupan vaksinasi HPV di Indonesia masih rendah karena biaya vaksinasi yang mahal. Salah satu hambatan yang menimbulkan biaya vaksinasi tinggi adalah laju produksi antigen L1 HPV yang rendah. Hingga saat ini, antigen L1 telah diproduksi melalui ekspresi heterolog gen L1 pada berbagai jenis organisme dengan laju ekspresi dan imunogenisitas yang berbeda. Karena itu, studi ini dilaksanakan dengan tujuan melakukan meta-analisis ekspresi gen L1 dan imunogenisitas L1 (dinyatakan dengan titer IgG anti-L1 pascainjeksi pada mencit (Mus musculus)) pada variasi organisme inang dan konstruksi sistem ekspresi gen L1 pada Pichia pastoris GS115. Meta-analisis dilakukan dengan mengolah data berupa titer protein L1, periode induksi ekspresi, dan titer IgG yang dicuplik dari 19 artikel yang lolos dalam penapisan artikel. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah "human papillomavirus" AND "L1" AND "expression". Data titer protein L1 dan periode induksi ekspresi digunakan untuk menghitung laju produksi L1 pada setiap organisme. Signifikansi statistik pada perbedaan nilai laju ekspresi L1 dan titer IgG ditentukan melalui uji ????. Analisis korelasi Pearson dilakukan untuk menentukan perlakuan yang memengaruhi laju ekspresi L1 dan titer IgG. Dalam konstruksi sistem ekspresi gen L1, pPICZ A yang diinsersikan gen L1 diklonkan dan dilinierisasi. Kemudian, sel P. pastoris ditransformasikan dengan plasmid rekombinan linier. Hasil meta-analisis menunjukkan bahwa Escherichia coli dan Saccharomyces cerevisiae masing-masing menghasilkan protein L1 dengan laju tertinggi dan titer IgG anti-L1 tertinggi, meskipun nilai tersebut tidak signifikan secara statistik pada tingkat keyakinan 95%. Hasil analisis korelasi Pearson menunjukkan bahwa konsentrasi glukosa, IPTG, NH4+, K+, Ca2+, Mn2+, Fe2+, Zn2+, B4O72?, H2PO4?, HPO42?, Mo7O246?, dan asam sitrat memiliki korelasi positif terhadap laju produksi L1 pada E. coli. Pada E. coli, Saccharomyces cerevisiae, dan P. pastoris, dosis injeksi memiliki korelasi positif terhadap titer IgG. Dalam konstruksi sistem ekspresi gen L1, elektroforegram menunjukkan bahwa tahap kloning dan linierisasi plasmid telah berhasil dilakukan. Sel P. pastoris GS115 telah ditransformasikan dengan plasmid rekombinan yang telah diklonkan dan dilinierisasi, namun konfirmasi keberhasilan transformasi belum dilakukan.