digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Stroke merupakan penyebab kematian utama di Indonesia dengan angka kejadian yang terus meningkat tiap tahunnya. Salah satu upaya penatalaksanaan stroke adalah dengan terapi farmakologi yang berpotensi menimbulkan masalah terkait obat atau drug related problems (DRPs). Mayoritas pasien stroke memiliki komorbid atau penyakit penyerta dengan obat cukup banyak sehingga potensi terjadinya DRP akan semakin besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi kejadian DRP dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan potensi munculnya DRP pada pasien stroke. Metode penelitian yaitu retrospektif observasional dengan desain potong lintang menggunakan rekam medis elektronik pasien rawat inap dengan diagnosa stroke pada bulan Januari hingga Agustus 2023 di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Jumlah pasien yang dianalisis adalah 196 pasien. Hasil penelitian menunjukkan kejadian DRP yang berpotensi terjadi pada pasien sebesar 356 kejadian, dengan rata-rata per pasien adalah 1,8 kejadian. Jenis DRP yang terjadi meliputi pengobatan yang tidak optimal sebanyak 34 kejadian (17%), indikasi tidak terobati sebanyak 81 kejadian (41%), potensi terjadi adverse drug reaction (ADR) sebanyak 196 kejadian (100%), dan pengobatan yang tidak perlu sebanyak 45 kejadian (23%). Tidak ada hubungan antara faktor risiko usia, durasi rawat inap, serta jumlah obat yang digunakan pasien dengan potensi kejadian DRP pada pasien. Namun, terdapat hubungan yang lemah antara jumlah komorbid yang diderita pasien dengan potensi kejadian DRP (r=0,1). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam potensi kejadian DRP pada pasien laki-laki dan perempuan, begitu pula pada pasien yang merokok ataupun tidak merokok, tidak terdapat perbedaan potensi kejadian DRP yang signifikan.