Telmisartan adalah obat untuk terapi hipertensi golongan Angiotensin Receptor Blocker (ARB) yang
termasuk dalam Kelas II dalam Biopharmaceutical Classification System (BCS). Konversi telmisartan
menjadi garam menggunakan asam klorida (HCl) telah terbukti dapat meningkatkan kelarutan dan
laju disolusi intrinsik telmisartan. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi metode konversi
garam yang ada untuk menentukan parameter yang berpengaruh dalam pembuatan garam
telmisartan hidroklorida trihemihidrat (TEL-HCl.3,5H2O). Parameter yang diubah antara lain
temperatur kristalisasi, luas permukaan kristalisasi, waktu kristalisasi, dan jumlah etanol yang
digunakan. Metode dipilih berdasarkan jumlah kristal yang diperoleh, bentuk, dan pengotor. Kristal
yang diperoleh dikarakterisasi menggunakan mikroskop terpolarisasi, Thermogravimetry-
Differential Thermal Analysis (TG-DTA), Powder X-ray Diffractometer (PXRD), dan Scanning Electron
Microscope (SEM). Kristal yang didapatkan juga dievaluasi dengan uji kelarutan, uji laju disolusi
intrinsik, dan uji stabilitas terhadap kelembaban. Kristal TEL-HCl.3,5H2O yang optimum adalah
kristal yang dibuat pada erlenmeyer dengan jumlah etanol 16 mL, waktu kristalisasi 96 jam, luas
permukaan kristalisasi 85 mm, dan temperatur kristalisasi 2-5
O
C. Terdapat peningkatan kelarutan
sebesar 14,2x dan peningkatan sebesar 4,5x untuk laju disolusi intrinsik apabila dibandingkan
dengan telmisartan. Kristal TEL-HCl.3,5H2O yang dipilih memiliki kelembapan relatif kritis tidak
kurang dari 10% dan tidak lebih dari 83%.