digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Muhammad Hafizh Riyanto
PUBLIC Alice Diniarti

Kebutuhan akan bangunan tinggi yang multifungsi di kawasan urban seperti Jakarta Pusat semakin meningkat, seiring dengan pertumbuhan populasi dan keterbatasan lahan. Maka dari itu, dirancang sebuah bangunan mixed-use yang mengusung konsep one-stop-service property Oasis Central Sudirman merupakan proyek pembangunan gedung super tinggi yang terdiri dari dua menara. Menara pertama memiliki lantai sebanyak 74 lantai (325,05 m) yang difungsikan sebagai mix-used building. Menara kedua memiliki lantai sebanyak 65 lantai (275,60 m) dan difungsikan sebagai residential building. Selain itu terdapat 5 tingkatan basement yang digunakan sebagai parkiran kendaraan dan direncakan dapat menampung hingga 1600 kendaraan. Pada menara pertama, terdapat struktur podium yang berfungsi sebagai bangunan ritel setinggi 5 lantai yang menopang struktur menara tersebut. Pada tugas akhir ini, bangunan yang akan dirancang adalah menara pertama yang berfungsi sebaga mix-used building. Material yang digunakan adalah beton bertulang. Sistem Struktur utama yang digunakan pada bangunan ini adalah sistem dinding geser inti (corewall) yang dihubungkan dengan balok perangkai dan sistem rangka pemikul momen khusus. Perancangan juga ini menggunakan sistem pengekang lateral tambahan berupa outrigger dan belt truss dari material baja yang dioptimalkan untuk memberikan kinerja seismik yang lebih baik serta efisiensi ruang yang optimal. Modelisasi struktur dilakukan secara 3D menggunakan software CSI ETABS untuk mengkaji respon bangunan terhadap beban yang bekerja pada struktur. Denah lantai bersumber dari gambar arsitektur dan dimensi elemen struktur ditentukan berdasarkan SNI 2847:2019. Pembebanan gravitasi dan lateral yang digunakan dalam analisis mengacu pada SNI 1727:2019, ASCE 7-16, SNI 1726:2019, dan Peta Deagregasi Bahaya Gempa Indonesia. Analisis beban gempa dilakukan dengan menggunakan analisis respon spektra serta analisis riwayat waktu linear berdasarkan SNI 1726:2019. Struktur bangunan gedung harus memiliki sistem pemikul gaya lateral dan vertikal yang lengkap, yang mampu memberikan kekuatan, kekakuan, dan kapasitas disipasi energi yang cukup untuk menahan gerak tanah seismik desain dalam batasan-batasan kebutuhan deformasi dan kekuatan perlu. Struktur didesain untuk memenuhi persyaratan struktur tahan gempa, yang meliputi modal partisipasi massa, gaya gempa lateral ekivalen, persyaratan sistem ganda, ketidakberaturan horizontal dan vertikal struktur, simpangan antar lantai, stabilitas struktur (Efek P-Delta), serta pemeriksaan faktor redundansi. Desain penulangan elemen struktur menggunakan prinsip desain kapasitas yang dilakukan berdasarkan gaya dalam yang didapatkan dari kombinasi pembebanan LRFD dan mengacu pada SNI 2847:2019 / ACI 318-19 . Desain penulangan balok, meliputi tulangan longitdunal, transversal dan torsi. Desain penulangan kolom, meliputi tulangan longitudinal, confinement dan transversal. Desain penulangan pelat, meliputi tulangan lentur dan geser. Desain penulangan dinding geser, meliputi tulangan longitudinal, transversal dan elemen batas khusus (EBK). Desain penulangan balok perangkai meliputi tulangan diagonal, transversal dan longitudinal. Dilakukan juga pemeriksaan syarat strong column-weak beam (SCWB) dan hubungan balok kolom agar memastikan struktur tetap daktail saat gempa rencana terjadi. Selain itu, detailing elemen struktur harus didesain secara baik untuk menjamin bahwa struktur akan mampu mendisipasi energi gempa melalui mekanisme perpindahan inelastik tanpa mengalami keruntuhan.