Perpustakaan Digital ITB

Dengan meningkatnya fidelitas dari game yang dikembangkan pada beberapa tahun ini, spesifikasi komputer untuk memainkan game yang baru kian meningkat. Hasil dari kenaikan ini adalah meningkatnya harga yang perlu dikeluarkan oleh pengguna unutk memainkan suatu game. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang dapat memberikan akses konsumer – konsumer yang tidak ingin melakukan investasi ke gaming PC, ke PC secara remote untuk digunakan dalam bermain game. Sistem ini dinamakan cloud gaming. Sistem dari cloud gaming yang akan dirancang meliputi beberapa subsistem, yaitu subsistem backend, subsistem automasi, subsistem network, subsistem hardware, dan terakhir subsistem frontend, subsistem monitoring (client dan server). Subsistem yang akan diimplementasikan pada dokumen ini adalah subsistem backend dan subsistem monitoring klien. Subsistem backend akan diimplementasikan dengan desain arsitektur berupa microservice dimana API akan dibuat menggunakan bahaaa Golang. Adapun database yang akan digunakan adalah database relasional (PostgreSQL). Untuk implementasi penghubungan client dengan server menggunakan VPN. Untuk subsistem client monitoring, diguanakn bahasa python untuk memantau load aplikasi moonlight dan QoS cloud gaming. Dari implementasi yang telah dikembangkan, diperoleh hasil performa API yang sesuai ekspektasi dengan maksimum latensi sebesar 300 ms dengan througput 40 request/s. Selain itu, API hanya perlu menggunakan dua thread CPU dengan total ram sebesar 1.5 GB dalam menagani load tersebut. Adapun untuk subsistem client monitroing, pada pengujian telah berhasil didapatkan metrik metrik QoS cloud gaming yang diperoleh dari moonlight dan load aplikasi dari moonlight, seperti CPU usage, Memory ysage, dan bandwidth. Dari penelitian, kami dapat simpulkan bahwa metode monitoring moonlight ini masih belum terimplementasikan pada penelitian lain. Dari data yang diperoleh, untuk PC client dengan spesifikasi 6 Core (12 Threads) CPU, 8 GB RAM, dan Igpu, dan juga preset 1080p60, diperoleh CPU utilisasi sebesar 3% (36% untuk utilisasi Single Thread), RAM yang dipakai sebesar 190 MB, dengan bandwidth yang dipakai sebesar 2.5 Mbps (40 Mbps) untuk downspeed. Adapun latensi yang diperoleh berada pada nilai 1 ms (kondisi normal dan kondisi load dengan 200 Mbps background traffic)