Secara umum, ruang publik terbuka adalah area yang mendukung kebutuhan
manusia untuk berkumpul dan berinteraksi, menyediakan tempat yang sesuai untuk
berbagai aktivitas. Ruang publik berperan penting dalam perkembangan wilayah
karena menyediakan aksesibilitas, jalur komunikasi, dan tempat untuk bermain
serta bersantai. Kualitas ruang publik ditentukan oleh kenyamanan, citra positif,
aksesibilitas, konektivitas, dan tingkat interaksi sosial. Kawasan Benteng Kuto
Besak (BKB) di Palembang adalah contoh ruang publik yang kaya akan nilai
historis dan berfungsi sebagai pusat aktivitas sosial serta wisata. Keberadaan ruang
terbuka publik di perkotaan seperti Palembang, termasuk Kawasan BKB, sangat
penting untuk interaksi sosial dan destinasi wisata. BKB, yang bersejarah dari abad
ke-18, telah dijadikan ruang publik dan wisata, namun menghadapi tantangan
dalam perawatan dan daya tariknya. Upaya pembenahan oleh pemerintah bertujuan
menjadikan BKB sebagai tujuan wisata dengan perhatian khusus pada pelestarian
cagar budaya dan peningkatan fasilitas.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur keberhasilan ruang terbuka publik serta
mengevaluasi kegiatan perbaikan dan pengembangan kawasan melalui peningkatan
kualitas penataan bangunan dan lingkungan yang mampu memberdayakan aktivitas
ekonomi, sosial, dan budaya. Selain itu, penelitian ini bertujuan agar kegiatan
penataan kawasan dapat memberikan karakter khusus berdasarkan potensi yang
dimiliki, sehingga kawasan tersebut mampu menampilkan karakteristik
kebudayaan dan menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap kota yang
ditinggali. Untuk mecapai tujuan terdapat sasaran yang perlu dipenuhi yaitu,
terindentifikasinya aspek dan indikator yang memengaruhi keberhasilan ruang
terbuka publik yang baik di kawasan cagar budaya, teridentifikasinya fakta
lapangan yang menunjukkan potensi dan persoalan yang terjadi di ruang terbuka
publik di Kawasan Benteng Kuto Besar, terukurnya kualitas ruang terbuka publik
berdasarkan metode Public Space Index dan Importance Performance Analysis
yang ada, teridentifikasinya peran dan kepentingan para stakeholder yang
berpengaruh dan terdampak dalam penataan ruang terbuka publik yang mendukung
kawasan cagar budaya dan termuskannya pertimbangan dan komponen yang perlu
di tata pada ruang terbuka publik di kawasan cagar budaya berdasarkan persoalaniii
dan berbagai kebijakan. Setelah itu dilanjutkan dengan pengukuran dan analisis.
Tahapan penelitian ini dimulai dengan merumuskan isu persoalan yang dimuat pada
latar belakang, merumuskan tujuan penelitian dilanjutkan melakukan kajian teori
berdasarkan literatur yang berkaitan, menyusun metodologi kemudian melakukan
survey serta analisis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif &
kuantitatif (mix method) dengan pendekatan deskriptif eksploratif dengan tujuan
mendeskripsikan objek penelitian ataupun hasil penelitian.
Hasil studi didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan ruang
terbuka publik berdasarkan kajian literatur seperti inclusiveness, meaningfull
activities, comfort, safety, pleasurability, makna, budaya, kreatifitas. Faktor-faktor
ini yang selanjutnya menjadi variabel dalam pengukuran keberhasilan ruang
terbuka publik. Kemudian didapatkan juga kondisi faktual berupa perosalaan dan
potensi yang ada dinilai melalui observasi menggunakan variabel tersebut.
Kemudian dilanjutkan dengan importance performance analysis (IPA) untuk
mengevaluasi dan memahami persepsi pengguna terhadap suatu layanan atau
fasilitas hasilnya didapatkan 4 kuadran berisi masing-masing atribut yang perlu
diprioritaskan penataannya maupun yang sudah baik sekalipun. Selanjutnya
mencari stakeholder mana yang memiliki peran paling berpengaruh dalam penataan
ruang terbuka publik di Kawasan BKB melalui stakeholder mapping. Selanjutnya
termuskannya rekomendasi ruang terbuka publik di Kawasan BKB berdasarkan
hasil kondisi faktual lapangan dan persepsi pengguna dan dibantu dengan
stakeholder yang berwenang berdasarkan derajat pengaruh dan kepentingannya.