digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Secara umum, ruang publik terbuka adalah area yang mendukung kebutuhan manusia untuk berkumpul dan berinteraksi, menyediakan tempat yang sesuai untuk berbagai aktivitas. Ruang publik berperan penting dalam perkembangan wilayah karena menyediakan aksesibilitas, jalur komunikasi, dan tempat untuk bermain serta bersantai. Kualitas ruang publik ditentukan oleh kenyamanan, citra positif, aksesibilitas, konektivitas, dan tingkat interaksi sosial. Kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) di Palembang adalah contoh ruang publik yang kaya akan nilai historis dan berfungsi sebagai pusat aktivitas sosial serta wisata. Keberadaan ruang terbuka publik di perkotaan seperti Palembang, termasuk Kawasan BKB, sangat penting untuk interaksi sosial dan destinasi wisata. BKB, yang bersejarah dari abad ke-18, telah dijadikan ruang publik dan wisata, namun menghadapi tantangan dalam perawatan dan daya tariknya. Upaya pembenahan oleh pemerintah bertujuan menjadikan BKB sebagai tujuan wisata dengan perhatian khusus pada pelestarian cagar budaya dan peningkatan fasilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur keberhasilan ruang terbuka publik serta mengevaluasi kegiatan perbaikan dan pengembangan kawasan melalui peningkatan kualitas penataan bangunan dan lingkungan yang mampu memberdayakan aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya. Selain itu, penelitian ini bertujuan agar kegiatan penataan kawasan dapat memberikan karakter khusus berdasarkan potensi yang dimiliki, sehingga kawasan tersebut mampu menampilkan karakteristik kebudayaan dan menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap kota yang ditinggali. Untuk mecapai tujuan terdapat sasaran yang perlu dipenuhi yaitu, terindentifikasinya aspek dan indikator yang memengaruhi keberhasilan ruang terbuka publik yang baik di kawasan cagar budaya, teridentifikasinya fakta lapangan yang menunjukkan potensi dan persoalan yang terjadi di ruang terbuka publik di Kawasan Benteng Kuto Besar, terukurnya kualitas ruang terbuka publik berdasarkan metode Public Space Index dan Importance Performance Analysis yang ada, teridentifikasinya peran dan kepentingan para stakeholder yang berpengaruh dan terdampak dalam penataan ruang terbuka publik yang mendukung kawasan cagar budaya dan termuskannya pertimbangan dan komponen yang perlu di tata pada ruang terbuka publik di kawasan cagar budaya berdasarkan persoalaniii dan berbagai kebijakan. Setelah itu dilanjutkan dengan pengukuran dan analisis. Tahapan penelitian ini dimulai dengan merumuskan isu persoalan yang dimuat pada latar belakang, merumuskan tujuan penelitian dilanjutkan melakukan kajian teori berdasarkan literatur yang berkaitan, menyusun metodologi kemudian melakukan survey serta analisis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif & kuantitatif (mix method) dengan pendekatan deskriptif eksploratif dengan tujuan mendeskripsikan objek penelitian ataupun hasil penelitian. Hasil studi didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan ruang terbuka publik berdasarkan kajian literatur seperti inclusiveness, meaningfull activities, comfort, safety, pleasurability, makna, budaya, kreatifitas. Faktor-faktor ini yang selanjutnya menjadi variabel dalam pengukuran keberhasilan ruang terbuka publik. Kemudian didapatkan juga kondisi faktual berupa perosalaan dan potensi yang ada dinilai melalui observasi menggunakan variabel tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan importance performance analysis (IPA) untuk mengevaluasi dan memahami persepsi pengguna terhadap suatu layanan atau fasilitas hasilnya didapatkan 4 kuadran berisi masing-masing atribut yang perlu diprioritaskan penataannya maupun yang sudah baik sekalipun. Selanjutnya mencari stakeholder mana yang memiliki peran paling berpengaruh dalam penataan ruang terbuka publik di Kawasan BKB melalui stakeholder mapping. Selanjutnya termuskannya rekomendasi ruang terbuka publik di Kawasan BKB berdasarkan hasil kondisi faktual lapangan dan persepsi pengguna dan dibantu dengan stakeholder yang berwenang berdasarkan derajat pengaruh dan kepentingannya.