Self-ticketing machine di bioskop hadir sebagai solusi untuk mengatasi antrean
panjang saat pengunjung membeli tiket. Namun pada implementasinya, banyak
pengunjung yang mengalami kesulitan saat mengoperasikan mesin tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala penggunaan tampilan
antarmuka serta pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan self-ticketing
machine. Metode yang digunkan dalam penelitian ini meliputi pengujian usabilitas
dan pengukuran pengalaman pengguna menggunakan user experience
questionnaire (UEQ). Penelitian ini melibatkan 125 responden yang pernah
menggunakan self-ticketing machine sebelumnya. Pada pengujian usabilitas,
responden diberikan tugas untuk melakukan pembelian tiket, pencetakan tiket dan
mengakses halaman riwayat transaksi. Setelah menyelesaikan pengujian usabilitas,
responden memberikan penilaian pengalaman pengguna melalui kuesioner
pengalaman pengguna (UEQ). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat tampilan antarmuka yang membingungkan pengguna sehingga berdampak
pada waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan.
Hasil UEQ pada aspek stimulasi bernilai rendah, yang mengindikasikan bahwa selfticketing
machine cenderung kurang menarik dan kurang memotivasi pengguna
untuk menggunakannya. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya
perbaikan desain antarmuka yang lebih intuitif, menarik, dan sederhana guna
meningkatkan kemudahan dan ketertarikan pengguna dalam mengoperasikan selfticketing machine.