Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pulau Buton memiliki sumber daya aspal alam yang melimpah berkisar 650 juta ton dengan fokus pemerintah daerah Sulawesi Tenggara pada upaya peningkatan penggunaan aspal untuk pembangunan dan preservasi jalan. Kelimpahan aspal alam ini juga perlu diimbangi dengan banyak penelitian dari karakteristik dan potensinya. Lokasi penelitian berada di Desa Hendea dan Desa Sandangpangan, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara geografis, daerah penelitian terletak pada koordinat 5o 29’ 17’’ – 5o 33’ 26’’ BT dan 122o 43’ 35” – 122o 47’ 22” LS. Penelitian ini difokuskan pada Formasi Sampolakosa yang merupakan satuan litostratigrafi pembawa serpih minyak di daerah penelitian. Analisis yang digunakan pada penelitian terdiri dari analisis ultimat, analisis proksimat, reflektansi vitrinit, analisis retorting, dan analisis kadar aspal. Hasil analisis ultimat menunjukkan serpih minyak dan ekstrak aspal berada pada zona katagenesis dengan ekstrak aspal bertipe kerogen I. Tak hanya itu, serpih minyak menjadi tiga kelompok, yaitu: kelompok bertipe kerogen III, kelompok gabungan tipe II dan III, dan kelompok gabungan tipe kerogen I dan II. Reflektansi vitrinit pada penelitian ini menunjukkan serpih minyak berada pada zona belum matang dengan rentang nilai 0,26 – 0,31%. Analisis proksimat pada serpih minyak di penelitian ini menunjukkan kadar sulfur (0,59 – 2,69%) yang dikategorikan sebagai kadar dengan nilai medium, kadar abu (39,22 – 48,47%) yang menunjukkan banyaknya material anorganik yang terkandung, dan kadar zat terbang (50,91 – 55,87%) yang menandakan tingginya hasil kandungan minyak pada proses retorting. Análisis retorting pada serpih minyak menunjukkan volume minyak Fischer dengan rentang 80 – 278 l/ton, volume air Fischer dengan kisaran 7 – 42 l/ton dengan berat jenis serpih minyak, yaitu: 1,75 – 2,396 g/cm3. Hasil analisis retorting didapatkan hasil rata-rata estimasi volume minyak yaitu 151,8 l/ton. Di sisi lain, kadar aspal pada ekstraksi serpih minyak didapatkan rata-rata 19,4%. Selain itu, potensi kandugan minyak di daerah penelitian dari analisis retorting pada Formasi Sampolakosa adalah 56.525 barel dan potensi kandungan aspal pada analisis kadar aspal adalah 1.126.796,848 ton.