digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Fauzan Ahmadi
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja campuran Stone Matrix Asphalt (SMA) terhadap rendaman air dengan menggunakan aspal Buton (Asbuton) murni dan Asbuton yang dimodifikasi dengan polimer Elvaloy. SMA dikenal memiliki kinerja tinggi terhadap deformasi dan durabilitas, namun pada umumnya menggunakan aspal minyak jenis PEN 60/70 yang memiliki keterbatasan terhadap suhu tinggi, kelembaban dan lalulintas berat. Kadar aspal yang tinggi dalam SMA dapat menyebabkan draindown, sehingga diperlukan bahan stabilizer atau aditif. Untuk mengatasi hal tersebut, alternatif digunakan Asbuton sebagai pengikat dalam campuran SMA. Meskipun Asbuton murni memiliki ketahanan alur yang baik, namun sifat reologi dan kepekaan terhadap air masih menjadi kendala. Oleh karena itu, dilakukan modifikasi Asbuton menggunakan polimer Elvaloy untuk meningkatkan kinerjanya. Aspal yang digunakan merupakan aspal Buton full ekstraksi setara kelas kinerja dan aspal buton modifikasi elvaloy berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2 dan Spesifikasi Khusus Bina Marga SKh-1.6.29 Campuran Beraspal Modifikasi dilakukan dengan menambahkan Elvaloy sebanyak 1%, 1,5%, dan 2%. Hasil pengujian Dynamic Shear Rheometer (DSR) terhadap sampel aspal modifikasi digunakan sebagai dasar pemilihan kadar Elvaloy optimum. Selanjutnya dilakukan pengujian karakteristik terhadap Asbuton modifikasi elvaloy yang bertujuan untuk mengetahui perubahan karakteristik dan sifat reologi asbuton akibat modifier elvaloy. Setelah karakteristik aspal diketahui, campuran SMA dibuat dengan gradasi SMA halus berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2. Kadar aspal optimum (KAO) ditentukan melalui metode Marshall. Campuran kemudian dilakukan pengujian lanjutan yang meliputi pengujian draindown, marshall immersion, modulus resilien menggunakan Universal Testing Machine (UTM), pengujian ketahanan permanent deformation menggunakan Hamburg Wheel Tracking Device (HWTD) dengan kondisi terendam pada suhu 60oC, serta stripping resistance menggunakan Indirect Tensile Strength (ITS). Berdasarkan hasil pengujian DSR, menunjukkan bahwa modifikasi aspal Buton dengan Elvaloy 1% sudah mampu menaikkan Performance Grade Aspal Buton yang semula PG70 menjadi PG82 sesuai spesifikasi kriteria PG. Pada parameter reologi, temperatur pengujian G/sin ? pada kondisi original meningkat dari 77,5 °C iii menjadi 84,5 °C, dan G/sin ? pada kondisi RTFOT dari 75,4 °C menjadi 82,5 °C, menunjukkan peningkatan kinerja pada suhu tinggi. Namun, viskositas, titik nyala dan titik lembek justru menurun berarti aspal menjadi lebih encer dan lebih mudah dicampur dan dipadatkan. Pada aspek kekakuan dan fleksibilitas, nilai penetrasi dan daktilitas nilainya menurun yang mengindikasikan peningkatan kekakuan dan penurunan fleksibilitas yang dapat berdampak pada potensi retak dalam jangka panjang jika tidak dikompensasi dengan desain campuran yang tepat. Aspal Buton Elvaloy 1% juga dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja campuran aspal tipe SMA. Setelah dimodifikasi, aspal buton menjadi lebih kaku dan lebih tahan terhadap deformasi permanen (rutting), terutama pada suhu tinggi, seperti terlihat dari peningkatan nilai DSR dan hasil HWTD. Campuran juga menunjukkan stabilitas Marshall yang baik dan tidak mengalami draindown. Namun, modifikasi ini juga menyebabkan sedikit penurunan fleksibilitas aspal serta menurunkan daya tahan terhadap rendaman, yang tercermin dari turunnya nilai Indeks kekuatan Sisa (IKS) dan Tensile Strength Ratio (TSR). Meski demikian, suhu pencampuran dan pemadatan menjadi lebih rendah, sehingga proses konstruksi menjadi lebih efisien. Penambahan Elvaloy 1% meningkatkan performa campuran SMA terhadap beban lalu lintas dan suhu tinggi, namun perlu perhatian lebih terhadap ketahanan terhadap air dan ikatan agregat–aspal. Oleh karena itu, penggunaan Elvaloy disarankan untuk kondisi lalu lintas berat dan suhu tinggi, namun tetap memerlukan perhatian terhadap desain campuran dan kondisi lingkungan basah.