Lokasi penelitian berada di daerah Rantau Pandan dan sekitarnya, Kabupaten Bungo, Jambi pada koordinat 01o25'-01o40' LS dan 101o45'-101o58' BT. Secara geologi, daerah penelitian terdiri dari Formasi Palepat, Formasi Sinamar, Formasi Rantaukil, Formasi Kasai, aluvium, serta batuan beku intrusif berupa granit dan diorit. Formasi Sinamar yang menjadi fokus utama pada penelitian ini diendapkan pada cekungan intra-busur yang
berada di sebelah barat laut Cekungan Sumatra Selatan. Berdasarkan penelitian terdahulu, Formasi Sinamar diketahui mengandung batuan sedimen halus yang berpotensi sebagai endapan serpih minyak.
Analisis geokimia organik dan petrografi organik dilakukan pada sampel serpih Formasi Sinamar untuk mengetahui karakteristik kuantitas, kualitas, dan kematangan material
organik. Analisis geokimia organik dan petrografi organik yang dilakukan meliputi pirolisis Rock-Eval, analisis reflektansi vitrinit, dan analisis komposisi material organik. Berdasarkan data tersebut, serpih minyak Formasi Sinamar diketahui memiliki kuantitas dalam kategori rendah hingga luar biasa, kualitas sebagai campuran kerogen Tipe I dan Tipe III, dan kematangan pada tingkat belum matang hingga awal matang. Data yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan data retort serpih Formasi Sinamar. Hasil dari perbandingan tersebut menunjukkan bahwa jumlah kandungan minyak memiliki hubungan berbanding lurus dengan nilai S2, HI, dan persentase maseral alginit, serta berbanding terbalik dengan persentase maseral vitrinit dan kandungan mineral. Melimpahnya maseral alginit dan vitrinit yang hadir dalam serpih minyak Formasi Sinamar menginterpretasikan lingkungan pengendapan lakustrin dengan tipe overfilled lake basin. Berdasarkan hasil
analisis data dan perhitungan biaya operasional, disimpulkan bahwa minyak serpih Formasi Sinamar dapat diproduksi secara ekonomis ketika harga minyak dunia mencapai US$ 97,32/barel.